Proses pengolahan bakso ikan isi ayam di PT Indo Lautan Makmur

Surimi merupakan salah satu hasil olahan perikanan yang dapat dijadikan bahan baku produk olahan lain seperti bakso ikan. Produk olahan bakso ikan mengandung protein tinggi sehingga mudah mengalami kerusakan. Upaya untuk memperpanjang umur bakso ikan adalah penerapan rantai dingin yang sesuai sejak produksi, pembekuan, dan penyimpanan dingin yang memadai. PT. Indo Lautan Makmur merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang olahan surimi yang terletak di Jalan Raya Sawocangkiring No. 02, Sidoarjo. PT. Indo Lautan Makmur berdiri sejak tahun 1996 dan distribusi produknya telah tersebar ke Hongkong, Taiwan, dan China. Hal ini menjadikan PT. Indo Lautan Makmur sesuai sebagai tempat Praktek Kerja Industri Pengolahan Pangan (PKIPP) yang dapat memberikan wawasan baru dan pengalaman yang berguna untuk kedepannya. Tujuan dilaksanakannya PKIPP adalah menerapkan teori yang telah dipelajari selama perkuliahan, serta melatih dan mengetahui secara langsung proses pengolahan pangan dan permasalahannya. PT. Indo Lautan Makmur menggunakan model struktur organisasi lini dan staf dengan jumlah karyawan sebanyak 34 karyawan tetap, 45 karyawan harian, dan 123 karyawan borongan. Proses pengolahan bakso ikan isi ayam meliputi penyiapan bahan baku, pencampuran, pencetakan, perebusan, pendinginan, pengemasan, pembekuan, penyimpanan dingin, dan pendistribusian. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan bakso ikan isi ayam adalah surimi yang berasal dari daging ikan kuniran dan ikan sewangi yang didatangkan dari daerah sekitar, dan ayam Mechanically Deboned Meat (MDM). Selain bahan baku, terdapat beberapa bahan tambahan seperti tepung tapioka, air, es, bumbu-bumbu seperti bawang putih, garam NaCl, gula, lada, dan monosodium glutamat. Sumber daya yang menunjang kegiatan di PT. Indo Lautan Makmur adalah sumber daya manusia, listrik, dan air. Sanitasi yang diterapkan oleh PT. Indo Lautan Makmur meliputi bahan baku dan bahan pembantu, mesin, peralatan, pekerja, dan lingkungan produksi