Hubungan pola asuh orangtua dengan juvenile delinquency pada remaja di Rutan Surabaya

Anak yang bertumbuh menjadi remaja dapat melakukan banyak hal, karena masa remaja merupakan masa pencarian jati diri dalam setiap kehidupan insan. Pada masa inilah tak kalah peran orangtua dibutuhkan. Orangtua memiliki peran yang besar bagi anaknya, yang terlaksana dari bagaimana orangtua mengasuh anaknya. Pola asuh orangtua adalah sebuah interaksi antara orangtua dengan anak mengenai aturan, nilai, dan norma-norma dimasyarakat dalam mendidik, merawat dan memebesarkan anak. Terdapat empat jenis pola asuh orangtua, antara lain, authoritative, authoritarian, permissive, dan uninvolved. Berdasarkan keempat jenis pola asuh terserbut, masing-masing memiliki dampak terhadap perkembangan seorang remaja. Apabila orangtua lalai terhadap perkembangan remaja, maka seorang remaja tersebut bisa melakukan tindakan juvenile delinquency. Partisipan dalam penelitian ini merupakan remaja yang berada di Rutan Surabaya. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif untuk menguji hubungan pola asuh orangtua dengan juvenile delinquency. Uji hipotesis yang didapatkan menunjukan adanya hubungan negatif antara pola asuh orangtua authoritative dengan juvenile delinquecy, karena terdapat nilai p ≤ 0.05, dengan nilai r = -0.472. Tidak ada hubungan antara pola asuh orangtua permissive dengan juvenile delinquency karena nilai p ≥ 0.05. Tidak ada hubungan antara pola asuh orangtua uninvolved dengan juvenile delinquency karena nilai p ≥ 0.05