Pengaruh konsentrasi bubuk daun beluntas(Pluchea indica Less) dalam air seduhan terhadap kadar air, Aw, dan volume pengembangan kerupuk Beluntas

Kerupuk adalah suatu jenis makanan kering yang terbuat dari bahan – bahan yang mengandung pati cukup tinggi. Selama penggorengan, kerupuk mengalami pengembangan volume membentuk produk porus dan mempunyai densitas rendah. Kerupuk beluntas merupakan kerupuk dengan bahan dasar tapioka yang menggunakan air seduhan bubuk daun beluntas dengan berbagai konsentrasi. Daun beluntas mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, minyak atsiri, asam klorogenik, natrium, aluminium, kalsium, magnesium dan fosfor. Ekstrak daun beluntas juga telah terbukti memiliki antioksidan dan aktivitas antidiabetik. Penggunaan air seduhan bubuk daun beluntas dalam pembuatan kerupuk beluntas diduga dapat berpengaruh terhadap sifat sifat fisikokimia kerupuk beluntas. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh air seduhan bubuk daun beluntas terhadap sifat fisikokimia dalam kerupuk beluntas. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor (single factor) yaitu konsentrasi bubuk daun beluntas dalam air seduhan. Taraf perlakuan yang digunakan ada enam yaitu 0, 1, 2, 3, 4, dan 5% (b/b). Penelitian dilakukan ulangan sebanyak empat kali. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah kadar air, aktivitas air (aw), dan volume pengembangan. Data dianalisa statistik dengan ANOVA (Analysis of Variance) pada α= 5%, jika ada beda nyata dilanjutkan dengan uji Duncan (Duncan Multiple Range Test). Penambahan air seduhan bubuk daun beluntas pada berbagai konsentrasi menurunkan kadar air, aktivitas air (aw), dan volume pengembangan kerupuk beluntas. Kadar air kerupuk beluntas berkisar antara 1,46% - 6,42%, aktivitas air (aw) berkisar antara 0,224 – 0,321, dan daya kembang berkisar antara 123,31% - 292,75%