Hubungan antara resiliensi dan health seeking behavior pada penderita kanker

Penyakit kronis merupakan penyakit yang dapat berkembang secara perlahan-lahan dan selama bertahun-tahun, serta tidak bisa untuk disembuhkan. Masa dewasa awal merupakan fase pergantian peran antara remaja ke peran baru sebagai dewasa awal. Pada masa ini merupakan masa permulaan individu menjalani kemandirian baik secara ekonomi, relasi dan dalam pembuatan keputusan. Ada kalanya tahap-tahap perkembangan tersebut tidak dapat berjalan optimal dikarenakan adanya hambatan secara fisik maupun psikologis, salah satunya adalah pada individu yang terdiagnosa penyakit kronis. Seseorang yang telah di diagnosis mengalami penyakit kanker akan mengalami berbagai macam emosi atau bahkan tindakan pada penyakit yang dideritanya, seperti menarik diri dari lingkungan sekitar dan mengkonsumsi obat-obatan untuk menenangkan diri. Setiap individu memiliki cara yang berbeda-beda dalam menangani permasalahan dan mengelola respon di segala situasi dan kondisi. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya resiliensi yang baik dalam diri seseorang. Secara teoritis, resiliensi berkaitan dengan bagaimana individu bertahan, beradaptasi, dan merespon kesulitan dalam hidup dengan cara yang sehat dan produktif. Maka dalam penelitian ini, peneliti ingin mengkaitkan antara resiliensi dan Health Seeking Behavior pada penderita kanker. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita kanker stadium I dan II yang berusia 18-40 tahun. Pengambilan sampel dalam penelitian dengan menggunakan teknik insidental sampling sebanyak 55 partisipan. Uji korelasi dilakukan dengan menggunakan uji korelasi parametrik Pearson Product Moment dengan koefisien korelasi sebesar 0,720 dan nilai Sig. sebesar 0,00 ( Sig. < 0,05). berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara Resiliensi dan Health Seeking Behavior pada penderita kanker. Semakin tinggi tingkat Resiliensi maka semakin tinggi tingkat Health Seeking Behavior yang dimiliki oleh penderita kanker, semakin rendah tingkat Resiliensi maka semakin rendah pula tingkat Health Seeking Behavior yang dimiliki seorang penderita kanker