Tindakan mengajar dalam konsep epistemologi Thomas Aquinas

Skripsi ini berkenaan dengan pendidikan yaitu di sekolah. Persoalan yang melatarbelakangi skripsi ini adalah kurangnya kualitas dari para pengajar dan kurikulum yang memberatkan murid. Dua hal ini turut menyebabkan para murid di sekolah untuk belajar hanya dengan menghafal subjek-subjek pelajaran tanpa memahaminya. Penulis mencoba untuk mengkaji fenomena pembelajaran semacam ini dengan perspektif epistemologi Thomas Aquinas. Persoalan pokok yang ingin dijawab adalah: “Bagaimanakah tindakan mengajar dalam konsep epistemologi Thomas Aquinas?”. Untuk menjawab persoalan tersebut pertama-tama perlu dicari gagasan epistemologi Thomas Aquinas. Di samping itu, pemahaman akan konsep metafisika dan manusia juga dibutuhkan. Dalam teori pengetahuannya Thomas menunjukkan bahwa pengetahuan dapat berkembang dalam diri manusia melalui dua operasi yakni operasi inderawi dan intelek. Operasi inderawi terjadi dalam dua tahap yakni indera eksternal (panca indera) dan indera internal (common sense, phantasy / imagination, cogitativa, dan memory). Pada operasi intelek terdapat dua kapasitas yakni aktif dan pasif. Thomas menjabarkan gagasan mengenai tindakan mengajar dalam dua karyanya yang berjudul Summa Theologiae dan De Veritate. Thomas menunjukkan keberadaan benih-benih pengetahuan yang telah hadir dalam diri manusia dalam bentuk potensial aktif. Hal ini menunjukkan kemampuan kodrati manusia untuk mencapai pengetahuan secara mandiri. Kemudian Thomas menjabarkan dua cara untuk mencapai pengetahuan pada manusia yakni dengan penemuan (inventio) dan pemberian instruksi (disclipina). Tindakan mengajar terletak pada cara kedua yang dapat dilakukan dengan dua metode yakni menunjukkan objek kepada murid dan memperkuat intelek murid