Pengaruh strategi diversifikasi dan mekanisme corporate governance terhadap kinerja keuangan perusahaan

Strategi diversifikasi merupakan strategi perusahaan untuk mengembangkan bisnis agar dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan tersebut, perusahaan juga perlu menerapkan mekanisme corporate governance untuk mengatur hubungan antara manajer dengan investor. Kepemilikan institusional sebagai salah satu mekanisme corporate governance adalah kondisi dimana pihak institusi di luar perusahaan sebagai pihak independen menanamkan sahamnya di perusahaan. Proporsi dewan komisaris independen sebagai salah satu mekanisme corporate governance adalah jumlah dewan komisaris netral dalam perusahaan yang berfungsi menciptakan keseimbangan antara dewan direksi dan dewan komisaris. Penelitian kuantitatif ini bertujuan untuk menguji pengaruh strategi diversifikasi dan mekanisme corporate governance terhadap kinerja keuangan perusahaan. Variabel independen yang digunakan adalah strategi diversifikasi yang diukur menggunakan metode Herfindahl Index dan mekanisme corporate governance yang digunakan adalah kepemilikan institusional dan proporsi dewan komisaris independen. Variabel dependen yang digunakan adalah kinerja keuangan perusahaan yang diukur menggunakan Return On Asset (ROA). Objek penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2017. Sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak 55 perusahaan yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Sumber data diperoleh dari laporan tahunan perusahaan. Teknik analisis data menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi diversifikasi tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan, kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan perusahaan, dan proporsi komisaris independen berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan