Pengaruh ukuran perusahaan, kinerja keuangan, dan kualitas audit pada perataan laba

Laba merupakan faktor penting bagi investor dan kreditor karena laba digunakan sebagai tolak ukur kinerja perusahaan. Perusahaan selalu berupaya untuk menghasilkan laba setiap tahunnya agar kinerja perusahaan dapat terlihat baik. Laba teryata tidak jauh dari campur tangan manajer karena manajer memiliki lebih banyak informasi terkait perusahaan sehingga manajer memiliki kesempatan untuk melakukan manipulasi laba agar perusahaan bisa menghasilkan laba yang stabil dan tidak fluktuasi. Manipulasi laba disebut juga dengan manajemen laba. Manajemen laba untuk membuat laba stabil dinamakan dengan perataan laba. Perataan laba dilakukan untuk memenuhi baik kepentingan manajer dan kepentingan investor. Perataan laba dipengaruhi oleh ukuran perusahaan, kinerja keuangan, dan kualitas audit. Ukuran perusahaan diukur melalui total aset yang dimiliki perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan ditentukan dari profitabilitas dan solvabilitas perusahaan. Profitabilitas perusahaan diukur melalui Return on Assets (ROA) dan solvabilitas diukur melalui Debt to Asset Ratio (DAR). Kualitas auditor ditentukan dari ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) yang digunakan perusahaan termasuk dalam KAP besar (big four) atau KAP kecil. Perataan laba diukur dengan Indeks Eckel. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Perusahaan manufaktur, perdagangan, property, real estate, konstruksi, infrastruktur, utilitas, dan transportasi yang terdaftar di BEI tahun 2013-2017 dengan sampel 355 perusahaan dipilih dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian membuktikan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap perataan laba, dan profitabilitas dan solvabilitas berpengaruh negatif terhadap perataan laba, sementara kualitas audit tidak berpengaruh terhadap perataan laba. Kata kunci: ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, ROA, DAR, kualitas audit, KAP, perataan laba, indeks ecke