Pengaruh strategi diversifikasi, kompensasi direksi, dan dewan komisaris terhadap kinerja perusahaan

Strategi diversifikasi banyak dipilih oleh manajer perusahaan-perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya yang dapat meningkatkan kinerja suatu perusahaan. Kompensasi juga digunakan sebagai evaluasi kinerja (feedback) bagi manajemen perusahaan. Dewan komisaris merupakan organ perusahaan yang bertugas untuk mengawasi dan memberikan nasehat kepada pihak manajemen dalam pengambilan keputusan. Kinerja merupakan suatu cara untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu perusahaan dari kegiatan manajemen yang informasinya diperoleh dari laporan keuangan perusahaan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat akademik dan tambahan literatur di bidang akuntansi manajemen bagi penelitian selanjutnya agar dapat menambah pengetahuan dan acuan. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi tambahan kepada pihak perusahaan agar lebih mempertimbangkan lagi mengenai penggunaan strategi diversifikasi, kompensasi direksi, dan jumlah dewan komisaris untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Pengukuran strategi diversifikasi menggunakan metode Herfindahl Index. Kompensasi direksi akan diukur sesuai dengan penelitian Azis dkk., (2016). Dewan komisaris diukur dengan jumlah dewan komisaris. Kinerja perusahaan diukur menggunakan proksi return on assets. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014-2017. Sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil penelitian membuktikan bahwa strategi diversifikasi, dan kompensasi direksi tidak terbukti mampu mempengaruhi kinerja perusahaan, sedangkan hasil penelitian membuktikan bahwa jumlah dewan komisaris memberikan pengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan