Pengaruh financial distress terhadap manajemen laba dengan risiko litigasi sebagai pemoderasi

Manajemen laba merupakan permasalahan yang krusial bagi hampir sebagian besar perusahaan. Kondisi financial distress yang dihadapi suatu perusahaan dapat menjadi salah satu penyebab pihak manajer melakukan manajemen laba. Tingkat probabilitas litigasi atau risiko litigasi pada perusahaan go public dapat dikatakan relatif tinggi. Risiko litigasi adalah risiko tuntutan hukum oleh pihak eksternal yang melekat pada perusahaan, dimana litigasi tersebut ialah bentuk perlindungan bagi pihak eksternal. Tindakan manajemen laba tentunya dapat berdampak buruk bagi pihak eksternal dan perusahaan memiliki peluang terkena tuntutan litigasi oleh pihak-pihak tersebut karena merasa dirugikan, sehingga risiko litigasi dapat dijadikan sebagai alat untuk mengurangi potensi aktivitas manajemen laba. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kondisi financial distress terhadap praktik manajemen laba dengan risiko litigasi sebagai pemoderasi. Desain penelitian ini adalah kuantitatif dengan hipotesis. Objek penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014-2016 yang dipilih dengan teknik purposive sampling dan menghasilkan sampel sebanyak 106 perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini ialah analisis regresi berganda dengan moderated regression analysis (MRA) atau uji interaksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa financial distress berpengaruh secara positif signifikan terhadap manajemen laba, sedangkan risiko litigasi terbukti tidak berpengaruh signifikan sebagai variabel moderasi dalam hubungan antara financial distress dengan manajemen laba