Studi penggunaan obat karbamazepin terhadap serum magnesium dan jumlah kejang pasien epilepsi di RSUD DR. Soetomo Surabaya

Pendahuluan Epilepsi merupakan gangguan otak kronik yang ditandai dengan kejang yang disebabkan karena tidak seimbangnya eksitatori dan inhibitori glutamat dan aspartat pada otak. Karbamazepin menghambat kanal natrium dan mempercepat inaktivasi agar kanal natrium tidak terbuka sehingga dapat mengurangi terjadinya kejang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan karbamazepin dengan kadar serum magnesium dan jumlah kejang pada ruang EEG RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Metode Penelitian yang digunakan deskriptif secara prospektif (observasional) dengan pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling periode Juli – September 2017. Hasil penelitian menunjukkan kadar magnesium dari 14 pasien yang tertinggi adalah 2,45 mg/dl dengan dosis karbamazepin 600 mg/ hari mengalami jumlah kejang 2 kali dan kadar magnesium terendah 1,88 mg/dl dengan dosis karbamazepin 400 mg/ hari mengalami jumlah kejang 2 kali. Kesimpulan dari data tersebut bahwa pasien yang mendapatkan terapi karbamazepin tidak memberikan gambaran terkait kadar serum magnesium. Pada penelitian ini juga diketahui bahwa karbamazepin mempengaruhi jumlah kejang dari pasien epilepsi di ruang EEG RSUD Dr. Soetomo Surabaya