Perubahan kadar pati dan gula reduksi beras organik merah varietas saodah selama enam bulan penyimpanan dalam kemasan plastik Polyethylene (PE) dan Polypropilene (PP)

Konsumsi beras merah organik oleh masyarakat mulai mengalami peningkatan karena mulai adanya kesadaran akan kesehatan. Beras merah banyak dikonsumsi karena memiliki efek gizi yang baik bagi kesehatan. Beras organik memiliki keunggulan dibandingkan dengan beras anorganik karena ditanam tanpa menggunakan pestisida. Beras merah organik varietas Saodah merupakan salah satu jenis beras organik yang dikembangkan di daerah Sleman, D. I. Yogyakarta. Umur simpan beras bewarna berkisar antara 6 bulan. Salah satu cara untuk melindungi beras dengan mengemas menggunakan kemasan plastik Polyethylene (PE) dan Polypropilene (PP). Selama penyimpanan nasi beras organik akan mengalami perubahan kadar pati dan gula reduksi akibat dari aktivitas enzim. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan terhadap perubahan kadar pati dan gula reduksi beras merah organik varietas Saodah. Rancangan Penelitian yang digunakan adalah RAK (Rancangan Acak Kelompok) Tersarang yang terdiri dari dua faktor, dengan faktor pertama merupakan sarang yang terdiri dari jenis pengemas (PE dan PP) sedangkan faktor kedua terdiri dari 7 taraf faktor yang meliputi lama penyimpanan dalam bulan (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6). Masing-masing perlakuan akan dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali. Parameter yang diuji adalah perubahan kadar pati, kadar gula reduksi, dan kadar air pada beras merah dan didukung oleh uji tekstur nasi dan kadar amilosa. Data yang diperoleh akan dianalisa statistik dengan uji ANOVA (Analysis of Varians) pada α = 5%, jika ada beda nyata akan dilanjutkan dengan uji Beda Jarak Nyata Duncan (Duncan’s Multiple Range Test) untuk menentukan taraf perlakuan yang memberikan perbedaan nyata