Faktor protektif, faktor resiko dan dampak psikologis pada remaja putri yang mengalami pelecehan seksual

Kasus pelecehan seksual akhir-akhir ini banyak terjadi di Indonesia. Kebanyakan yang menjadi korban terutama wanita dari usia anak-anak hingga dewasa. Tujuan penelitian ini untuk melihat gambaran psikologis seorang remaja wanita yang menjadi korban pelecehan seksual. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif terhadap satu orang wanita. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara. Data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan analisa induktif yang melibatkan proses koding dan kategorisasi. Melalui proses tersebut, peneliti menemukan beberapa tema yang muncul, yaitu gambaran kejadian pelecehan seksual, dampak pelecehan seksual, serta faktor protektif dan faktor resiko. Penelitian ini ingin memaparkan perubahan apa yang dirasakan Informan dan bagaimana menyikapi kejadian traumatis tersebut, karena setiap orang pasti memiliki keadaan psikologis yang berbeda-beda ketika mengalami pengalaman traumatis yang timbul dalam kehidupannya terutama mengenai kasus pelecehan seksual. Dalam penelitian ini muncul hasil dari informan yang akhirnya bisa bangkit dan mempunyai harapan dalam hidupnya, terlebih informan bisa memaafkan pelaku pelecehan seksual sebagai nilai positif yang dimilikinya. Sikap informan yang sudah memaafkan pelaku tersebut juga berkaitan dengan tahap penerimaan diri dari Kubler-Ross