Pembuatan perekat dari sorgum

Di Indonesia sorgum dimanfaatkan hanya sebagai bahan makanan,sedangkan di Amerika Serikat sorgum dimanfaatkan sebagai makanan ternak. Untuk mendapatkan sorgum dalam jumlah yang cukup besar, harapannya sangat baik karena sorgum dapat diusahakan di daerah kering, hal tersebut dikarenakan sifat tahan keringnya cukup teruji. Bahkan di Amerika Serikat sorgum ditanam secara besar-besaran dan menduduki tempat kelima dalam luas areal penanamannya. Salah satu cara untuk membuat sorgum menjadi perekat adalah dengan menghidrolisisnya menjadi dekstrin. Dekstrin banyak digunakan sebagai bahan perekat untuk karton, kertas, label pada gelas, amplop, dan prangko. Pati dari sorgum jika ditinjau dari rumus kimia merupakan karbohidrat yang berbentuk polisakarida yaitu bentuk polimer sakarida dengan rumus kimianya adalah n2(C6H12O6)(C6H10O5)n1. Dalam industri dekstrin merupakan hasil reaksi hidrolisis tidak sempurna atau parsial dari pati dengan bantuan asam encer sebagai katalis. Oleh karena itu, umumnya dekstrin dikenal sebagai bentuk intermediate antara pati dan gula. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa jenis katalis yang menghasilkan dekstrin dengan yield tertinggi adalah asam klorida (HCl). Semakin besar konsentrasi katalis HCl dari 0,05 sampai 0,25 N, maka yield dekstrin menurun dari 92,305 sampai 82,34%. Kuat tarik dari perekat sorgum sekitar 110,8 gr/cm2 yang lebih kecil dibandingkan dengan perekat kertas encer (249,3 gr/cm2) dan perekat Takol (285,3 gr/cm2)