Analisis pengaruh faktor akuntansi dan non-akuntansi terhadap tingkat underpricing pada perusahaan yang melakukan Initial Public Offering di BEI tahun 2008-2015

Perusahaan menjual sahamnya pada pasar perdana, atau yang dikenal sebagai Initial Public Offering (IPO) untuk mendapatkan tambahan dana. Dalam proses penetapan harga saham di pasar perdana (primary market), para manajer perusahaan menginginkan harga setinggi mungkin untuk saham mereka, tapi para penjamin cenderung berhati-hati karena mereka bisa menanggung saham tak terjual jika mereka salah mengestimasi permintaan investor terlalu tinggi. Akibatnya, para penjamin biasanya mencoba menetapkan harga penawaran publik awal di bawah harga yang sebenarnya. Hal ini disebut sebagai underpricing. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris faktor akuntansi atau non-akuntansi yang memiliki pengaruh yang lebih terhadap underpricing. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah perusahaan yang melakukan IPO di BEI pada tahun 2008-2015 dengan sampel 101 perusahaan dipilih dengan teknik purposive sampling. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa faktor akuntansi yang mempengaruhi tingkat underpricing adalah faktor liquidity, sedangkan faktor capital structure and solvency, return on investment, operating performance, dan asset utilization tidak mempengaruhi tingkat underpricing. Faktor non-akuntansi yang mempengaruhi tingkat underpricing adalah reputasi underwriter sedangkan intellectual capital disclosure tidak mempengaruhi tingkat underpricing. Berdasarkan nilai koefisien regresi masing-masing variabel yang memiliki pengaruh signifikan, disimpulkan bahwa faktor non-akuntansi dapat mengurangi peluang terjadinya underpricing daripada faktor akuntansi