Pengaruh struktur kepemilikan dan struktur dewan komisaris terhadap kinerja perusahaan : pengujian empiris pada industri perbankan Indonesia

Corporate governance merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan hubungan antara berbagai partisipan dalam perusahaan yang menentukan arah kinerja perusahaan. Salah satu isu utama dalam penerapan tata kelola korporasi yang baik adalah pemisahan yang tegas antara kepemilikan dan pengawasan. Struktur kepemilikan saham juga dapat menentukan penerapan tata kelola korporasi yang baik. Penelitian ini mencoba mengadopsi penelitian Schranz (1993), Booth dkk (2002), dan terutama Belkhir (2006), dalam konteks industri perbankan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam menerapkan mekanisme corporate governance, bank akan melakukan substitusi antara suatu mekanisme tata kelola korporasi dengan mekanisme tata kelola korporasi yang lainnya dan untuk mengetahui pengaruh penerapan mekanisme corporate governance yaitu struktur kepemilikan dan struktur dewan komisaris terhadap kinerja perbankan di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan ketidaksesuaian dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Belkhir (2006). Karena hasil pengujian model persamaan simultan (1) hingga (4) menunjukan bahwa semua persamaan tidak fit, begitu juga persamaan (5) hingga (8). Pada hipotesis pertama, hanya ditemukan terdapatnya efek subtitusi antara variabel OUTDIR dan BLOCK, sedangkan pada variabel INSOWN DAN BSIZE tidak ada sama sekali. Pada pengujian hipotesis pertama, signifikansi tercapai pada variabel OUTDIR di persamaan kedua. Sedangkan variabel-variabel pada persamaan-persamaan lain memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap variabel dependen. Pada pengujian hipotesis kedua, variabel independen yang memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen adalah variabel LEVER