Penggambaran peran perempuan dalam film 3 Nafas Likas

Film pada umumnya menciptakan representasi perempuan dari sudut pandang patriarki. Penggambaran perempuan di industri perfilman salah satunya terkandung dalam film yang berjudul 3 Nafas Likas. Pada film tersebut masih terdapat dominasi budaya patriarki yang kuat karena hak-hak perempuan masih terbatasi oleh adat dan budaya masyarakat setempat, tetapi terdapat sosok seorang perempuan yang berjuang untuk mematahkan dominasi tersebut. Perumusan masalah dari penelitian adalah bagaimana penggambaran peran Likas di dalam film 3 Nafas Likas. Penelitian ini menggunakan teori semiotika Peirce yang menyebutkan tiga elemen yang saling berhubungan dan menghasilkan sebuah makna, yaitu tanda, objek, dan interpretan. Dalam teorinya, tanda atau merupakan sesuatu yang menggambarkan seseorang untuk sesuatu pada suatu kapasitas tertentu. Kemudian hasil hubungan representamen dengan objek dikatakan sebagai interpretant sedangkan sesuatu yang dirujuk adalah objek. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Teknik pengumpalan dalam penelitian ini menggunakan cara dokumentasi dan literatur. Pengumpulan data dengan dokumentasi didapatkan dari dokumen atau foto mengenai adegan film “3 Nafas Likas”, sedangkan literatur yang digunakan seperti media massa dan artikel amupun jurnal yang berhubungan dengan objek penelitian yaitu representasi perempuan dalam film dokumenter “3 Nafas Likas”. Metode yang digunakan adalah metode analisis semiotik Charles Sanders Pierce dengan pendekatan kualitatif. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan film “3 Nafas Likas” menggambarkan seorang perempuan bernama Likas merupakan sosok perempuan yang tidak ingin dibatasi dalam memperjuangkan hak-haknya untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi dalam rangka mewujudkan keinginanya sebagai seorang guru meskipun mendapatkan pertentangan dari lingkungan keluarganya yang masih kuat dengan budaya patriarki yang mengharuskan seorang perempuan hanya mengurusi rumah tangga