Perencanaan industri kerupuk udang dengan kapasitas produksi 250 kg/hari

Kerupuk adalah produk makanan yang dibuat dari tapioka dan atau sagu dengan atau tanpa penambahan bahan makanan dan bahan tambahan makanan lain yang diijinkan, harus disiapkan dengan cara menggoreng sebelum disajikan. Prospek usaha kerupuk udang bisa dikatakan sangat cerah karena didukung oleh berbagai hal yaitu kerupuk udang sudah dikenal dan memiliki jaringan pemasaran yang luas, memiliki cita rasa yang khas dan dapat diterima oleh hampir semua orang diseluruh dunia, fleksibel karena dapat berperan sebagai pelengkap lauk dan sebagai makanan ringan/ snack, potensi bahan baku cukup besar dan berasal dari dalam negeri sendiri, dan teknik pembuatannya tidak sulit. Proses pengolahan kerupuk udang meliputi beberapa tahapan, yaitu persiapan bahan, penimbangan, pencampuran, pencetakan, pengukusan, pendinginan. pemotongan, pengeringan, sortasi, pengemasan, dan pelabelan. Proses pengolahan ini direncanakan dengan kapasitas produksi 250kg/hari @ 500g. Industri pengolahan ini direncanakan didirikan di desa Tenaru, Dryorejo-Gresik, Jawa Timur dengan luas area 168m2. Bentuk organisasi dari industri pengolahan kerupuk udang ini adalah Perseroan Terbatas (PT) sedangkan struktur organisasinya adalah garis dengan jumlah pekerja 17 orang. Utilitas yang digunakan pada industri kerupuk udang terdiri dari air dengan kebutuhan 3 m3/hari, listrik dengan kebutuhan 25 kVA, solar dengan kebutuhan 4,2 L/hari dan LPG dengan kebutuhan 1,25 kg/hari. Laju pengembalian modal (ROR) sebelum pajak adalah 24,86% dan sesudah pajak adalah 19,74%. Waktu pengembalian modal (POP) sebelum pajak adalah 3 tahun 3 bulan dan sesudah pajak adalah 3 tahun 9 bulan dan BEP hasil perhitungan analisa ekonomi adalah 47,21%. Berdasarkan hasil-hasil perhitungan tersebut, maka perencanaan industri kerupuk udang dengan kapasitas 250 kg layak untuk didirikan