Prarencana pabrik tepung tempe kapasitas 2500 ton/tahun

Pabrik tepung tempe ini direncanakan beroperasi secara kontinyu, selama 24 jam/hari, 330 hari/tahun. Proses produksi tepung tempe secara singkat adalah bahan baku kedelai diproses terlebih dahulu menjadi tempe proses ini membutuhkan waktu cukup lama yaitu sekitar 2 hari. Setelah itu baru diproses menjadi tepung tempe dengan cara dikeringkan dengan rotary dryer dan kemudian digiling hingga berukuran 200-30µm sehingga dihasilkan produk tepung tempe Kapasitas : 2500 ton/tahun Produk : Tepung Tempe Bahan baku : Kedelai (13148,7261 kg/hari) Utilitas : Steam (61.368.463 kg/hari) Air : 104,3 m³/hari Listrik : 95,64kW Bahan bakar : Solar (79,45 L/bulan) Batubara (22 ton/bulan) Lokasi : Gresik, Jawa Timur Jumlah tenaga kerja : 85 orang Perhitungan Ekonomi : Modal tetap (FCl) : Rp 4.367.130.684 Total investasi : Rp. 7.169.467.882 Modal kerja (WCI) : Rp. 2.802.337.198 Biaya produksi (TPC): Rp. 24.145.880.300 Metode Linier : Laju pengembalian modal sebelum pajak : 55,5% Laju pengembalian modal sesudah pajak : 36,62 % Waktu pengembalian modal sebelum pajak : 12 bulan Waktu pengembalian modal sesudah pajak : 17 bulan Titik impas (BEP) : 35,7% Metode Discounted Cash Flow: Laju pengembalian modal sebelum pajak :43% Laju pengembalian modal sesudah pajak :40% Waktu pengembalian modal sebelum pajak : 31 bulan Waktu pengembalian modal sesudah pajak : 34 bulan Titik impas (BEP) : 35,3 % Berdasarkan data-data diatas maka layaklah pabrik tepung tempe ini untuk didirikan karena ditinjau dari berbagai segi dapat terpenuhi kebutuhannya. Mulai dari bahan baku yang mudah diperoleh, keuntungan yang didapat dan juga manfaat sosialnya sebagai lahan lapangan pekerjaan yang menyerap banyak tenaga kerja