Penyesuaian diri pada wanita dewasa dini yang berstatus janda cerai

Penyesuaian diri merupakan suatu proses dinamis dengan tujuan mengubah perilaku seseorang, agar ia dapat menjalin hubungan yang serasi dengan lingkungan. Penyesuaian diri terjadi pada mereka yang mengalami perceraian. Pribadi yang terlibat dalam perceraian membutuhkan proses penyesuaian diri dalam kurun waktu yang relatif panjang. Awal perceraian merupakan masa tersulit karena pihak yang terlibat harus segera beradaptasi dengan perubahan status yang terjadi. Di sini proses penyesuaian diri itu memasuki periode kritis yang menentukan. Atas dasar itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menyelami secara lebih mendalam proses penyesuaian diri pada wanita yang berstatus janda cerai beserta faktor-faktor yang mendukung dan menghambat penyesuaian diri. Dua orang wanita dewasa dini yang berstatus janda cerai menjadi subjek penelitian. Penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara terstruktur. Penelitian tentang penyesuaian diri wanita dewasa dini ini memerlukan suatu metode yang dapat menggambarkan lebih dalam tentang permasalahan yang dihadapi subjek. Oleh karena itu, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif yakni studi kasus. Gambaran umum yang diperoleh menunjukkan bahwa pada tahap awal subjek cenderung menyangkal realitas yang dihadapi dan ingin lari dari kenyataan. Namun penyangkalan itu perlahan-lahan berubah berkat dukungan dari lingkungan terdekat seperti keluarga, tokoh agama dan teman-teman yang memahami dirinya. Dukungan tersebut menjadi kunci utama yang menunjang proses penyesuaian diri. Selain komunikasi yang baik, lingkungan baru yang bersahabat, penerimaan diri yang positif, pulihnya kepercayaan diri dan peningkatan karier, rnerupakan faktor-faktor yang mendukung penyesuaian diri wanita yang berstatus janda cerai. Di sisi lain, faktor-faktor yang menghambat penyesuaian diri antara lain, tipe kepribadian subjek yang tertutup, pendiam, tidak bisa rnenerirna diri, kondisi emosi yang negatif seperti sedih, bingung dan curiga. Faktor-faktor ini ditambah dengan persepsi subjek terhadap stereotipe atau pandangan masyarakat yang negatif terhadap status janda membuat penyesuaian diri subjek yang berstatus janda sedikit terhambat. Berdasarkan penelitian ini disarankan bagi peneliti lain untuk mengungkap hubungan antara penyesuaian diri wanita yang menjanda dengan dukungan sosial dan tipe kepribadian. Selain itu perlu adanya alat ukur lain selain wawancara, yakni melakukan tes-tes kepribadian untuk mengungkap profil kepribadian subjek penelitian