Peran penyuluh agama Islam dalam upaya menumbuhkan minat belajar membaca Al–Qur’an di Dusun Suking Desa Sumberejo Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal

Nida Novinka Choiri Awaliyah (1701016120), Peran Penyuluh Agama Islam Dalam Upaya Menumbuhkan Minat Belajar Membaca Al–Qur’andi Dusun Suking Desa Sumberejo Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal. Kaliwungu dikenal dengan sebutan Kota Santri, hal itu tidak serta merta menjadikan semua masyarakat di Kecamatan Kaliwungu rajin membaca Al-Qur’an. Problem yang ditemukan yaitu di beberapa kampung minat masyarakat dalam membaca Al-Qur’an masih sangat rendah. Bahkan masih ada anggota masyarakat yang belum bisa membaca Al-Qur’an, salah satunya terdapat di Dusun Suking. Berdasarkan problem di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah untuk mengkaji tentang: 1) Bagaimana minat belajar membaca Al-Qur’an masyarakat Dusun Suking. 2) Bagaimana peran penyuluh agama dalam menumbuhkan minat belajar membaca Al-Qur’an masyarakat Dusun Suking. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data-data yang ada kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis data yang mengacu pada teori Miles dan Huberman yang berupa reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menemukan bahwa: 1) Kondisi minat belajar membaca masyarakat Dusun Suking sudah semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat melalui lima indikator yaitu: a) aspek perasaan senang yaitu adanya antusiasme dan semangat dari jama’ah untuk berangkat pengajian Al-Qur’an. b) aspek pemusatan perhatian yaitu adanya konsentrasi dan keinginan yang kuat dari jama’ah untuk memahami dan menerapkan semua yang telah diajarkan oleh penyuluh agama. c) aspek penggunaan waktu dibuktikan bahwa jama’ah bersedia meluangkan waktu senggangnya untuk mengikuti kegiatan pengajian Al-Qur’an. d) aspek motivasi dalam membaca yaitu adanya keinginan dan peningkatan keterampilan membaca Al-Qur’an dari jama’ah. e) aspek emosi dalam membaca yaitu adanya perubahan kebiasaan dari jama’ah lebih sering mengulang-ulang membaca Al-Qur’an ketika di rumah. 2) Peran yang dilakukan oleh penyuluh agama dalam upaya menumbuhkan minat belajar membaca masyarakat Dusun Suking dapat dilihat dari tiga peran penyuluh yaitu: a) penyuluh sebagai motivator adalah penyuluh berupaya untuk menumbuhkan motivasi dalam membaca Al-Qur’an dalam aspek perasaan senang yaitu memberikan nasihat dan ceramah. b) penyuluh sebagai fasilitator adalah penyuluh sebagai fasilitator dari kementrian agama untuk meningkatakan kualitas dibidang keagamaan agar masyarakat minat belajar membaca dalam bentuk aspek penggunaan waktu melalui mengajar di hari Senin dan Kamis, aspek motivasi dalam membaca dan menimbulkan ketertarikan dalam belajar membaca Al-Qur’an berupa menyimak bacaan jama’ah dan membenarkan bacaan yang salah terkait tajwid dan mahkraj, serta aspek emosi dalam membaca dengan cara meminta kepada jama’ah untuk mengulang-ngulang bacaan di rumah. c) penyuluh sebagai katalisator adalah penyuluh berupaya untuk menumbuhkan minat belajar dalam masyarakat melalui aspek perasaan senang yaitu dengan membersihkan mushola yang kotor dan mengubah menjadi tempat mengaji, serta tetap memberikan pelayanan yang terbaik kepada jama’ah