Makna tradisi Merti Dusun di Dusun Sengon Desa Manggihan Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang

Masyarakat dalam kehidupan sehari-hari selalu berkaitan dengan fenomena baik itu fenomena yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan. Salah satu fenomena yang ada di masyarakat adalah tradisi. Manusia dalam kehidupannya tidak lepas dari sebuah tradisi, hampir setiap lingkar kehidupannya terdapat tradisi. Salah satunya yaitu tradisi Merti Dusun di dusun Sengon desa Manggihan. Skripsi yang berjudul “Makna Tradisi Merti Dusun di Dusun Sengon Desa Manggihan Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang” merupakan tulisan yang membahas sebuah tradisi yang sudah melekat di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana prosesi tradisi Merti Dusun di dusun Sengon, untuk mengetahui makna-makna yang terkandung dalam tradisi Merti Dusun. Adapun dalam metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (Field Research) dengan metode pengumpulan data dari hasil wawancara, dokumentasi dan observasi. Kemudian penulis menganalisis data tersebut dengan pendekatan deskriptif, kualitatif dan fenomenologis. Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa tradisi merti dusun dilaksanakan sekali dalam setahun pada hari senin wage bulan Jumadil Awal. Prosesi tradisi merti dusun dilaksanakan di rumah kepala dusun pada pukul 10.00 WIB dengan uba rambe lengkap. Adapun makna dari pelaksanaan tradisi merti dusun yaitu sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan rezeki-Nya. Selain itu, tradisi Merti Dusun juga dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mempererat tali silaturahmi. Dengan melaksanakan tradisi merti dusun masyarakat berharap agar kehidupannya lebih baik lagi