Pendampingan penerimaan diri keluarga terhadap orang dengan gangguan jiwa : studi peran Gelimas Jiwa Ngestiharjo Kasihan Bantul

Masalah kesehatan jiwa di Indonesia merupakan masalah kesehatan masyarakat yang sangat penting dan harus mendapat perhatian sungguh-sungguh dari seluruh jajaran lintas sektor pemerintah baik ditingkat pusat maupun daerah, serta perhatian dari seluruh masyarakat. Penderita gangguan jiwa sering mendapatkan stigma dan diskriminasi yang lebih besar dari masyarakat sekitarnya. Tidak hanya menimbulkan konsekuensi negatif terhadap penderitanya tetapi juga bagi anggota keluarga, meliputi sikap-sikap penolakan, penyangkalan, dan disisihkan. Penderita gangguan jiwa mempunyai resiko tinggi terhadap pelanggaran hak asasi manusia. Mereka seringkali disebut sebagai orang gila. Perlakuan ini disebabkan karena ketidaktahuan atau pengertian yang salah dari keluarga atau anggota masyarakat mengenai gangguan jiwa Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi kasus dengan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif. Sedangkan sumber data primer adalah sumber data utama wawancara kepada Kader Gelimas Jiwa, keluarga penderita gangguan jiwa dan penderita gangguan jiwa. Sumber data sekunder yaitu data pendukung yang terkait dengan dokumen-dokumen dari Gelimasjiwa, buku, dan foto-foto yang terkait dengan penelitian ini. Metode pengumpulan data yang dipakai yaitu observasi, dokumentasi, wawancara. Sedangkan teknik analisis yang digunakan menurut yaitu reduksi data, display data, kesimpulan. Peran Gelimas jiwa Ngestiharjo Kasihan Bantul dalam pendampingan penerimaan diri keluarga terhadap orang dengan gangguan jiwa yaitu sebagai fasilitator dan evaluator. Sebagai Fasilitator, Gelimas jiwa membantu keluarga didalam menghadapi kendala untuk meningkatkan derajat kesehatannya. Kendala yang dialami keluarga adalah keraguan dalam menggunakan pelayanan kesehatan, masalah ekonomi, dan social budaya. Sebagai evaluator, Gelimas jiwa melakukan proses monitoring kepada keluarga untuk melihat sejauh mana perkembangan ODGJ selama tinggal di rumah dengan melakukan home visit melihat secara langsung bagaimana ODGJ beraktivitas baik dirumah maupun masyarakat