Strategi penataan dan pemberdayaan sektor informal terhadap keberlangsungan usaha pedagang kaki lima : studi kasus pedagang kaki lima di kawasan Wisata Kuliner Semawis Kota Semarang

Sektor informal merupakan salah satu sektor yang memberikan kesempatan kerja alternatif yang mampu menampung tenaga kerja tanpa persyaratan tertentu seperti tingkat pendidikan dan kualitas kerja. Sektor informal saat ini masih identik dengan aktivitas ekonomi skala kecil, kurang produktif dan tidak mempunyai prospek yang menjanjikan. Rumusan dalam penelitian ini adalah Bagaimana Strategi Penataan dan Pemberdayaan Sektor Informal terhadap Keberlangsungan Usaha Pedagang Kaki Lima serta Bagaimana Dampak Penataan dan Pemberdayaan Sektor Informal terhadap Keberlangsungan Usaha Pedagang Kaki Lima. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi penataan dan pemberdayaan sektor informal terhadap keberlangsungan usaha pedagang. Jenis penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian dengan pendekatan kualitatif. Sumber data primer adalah sampel Pedagang Kaki Lima dan Pengelola Pasar Kuliner Semawis Semarang. Data sekunder diambil dari struktur organisasi, situs laman website pengelola Pasar Semawis, situs website yang terkait, laporan-laporan, serta buku-buku yang berkenaan dengan penelitian ini yang kemudian di analisis dengan analisis deskriftif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah strategi penataan dan pemberdayaan pedagang kaki lima yang dilakukan oleh pengelola ini sangat mempengaruhi keberlangsungan usaha pedagang kaki lima dikawasan wisata kuliner semawis semarang. Hal ini dibuktikan dengan naiknya penjualan dan keuntungan yang diperoleh oleh pedagang kaki lima. Upaya penataan dan pemberdayaan dilakukan dengan disediakannya lokasi usaha yang strategis dan dilakukan berbagai bimbingan dan penyuluhan sehingga memberikan dampak positif bagi usaha pedagang kaki lima ABSTRACT: The informal sector is one sector that provides alternative employment opportunities that are able to accommodate workers without certain requirements such as education level and work quality. The informal sector is currently still synonymous with small-scale economic activity, is less productive and does not have promising prospects. The formulation in this research is how the strategy of structuring and empowering the informal sector on the sustainability of the street vendor business and how the impact of the arrangement and empowerment of the informal sector on the sustainability of the street vendor business. The purpose of this study was to determine the strategy of structuring and empowering the informal sector on the business continuity of traders. This type of research is using research methods with a qualitative approach. Primary data sources are samples of Street Vendors and Culinary Market Managers of Semawis Semarang. Secondary data were taken from the organizational structure, the Semawis Market management website, related websites, reports, and books related to this research which were then analyzed using descriptive analysis. The data collection method used in this research is the method of interview, observation, and documentation. The results of this study are the strategy of structuring and empowering street vendors carried out by these managers greatly affects the sustainability of street vendors' businesses in the culinary tourism area of Semarang, Semarang. This is evidenced by the increase in sales and profits obtained by street vendors. Efforts to organize and empower are carried out by providing strategic business locations and carrying out various guidance and counseling so that they have a positive impact on the business of street vendors