Komodifikasi agama dalam iklan produk kecantikan di televisi

Penelitian ini membahas bagaimana bentuk-bentuk dikomodifikasi agama dalam tayangan iklan produk kecantikan di televisi. Iklan televisi merupakan salah satu media komunikasi berbentuk audio visual yang sengaja dibuat untuk menarik konsumen dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan atau dapat dikatakan sebagai salah satu komoditas dalam media massa. Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis iklan televisi Wardah Feel the Beauty, Citra Multifunction Coconut Gel, Pond’s Pure White dan Sariayu Hair Care. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya iklan produk kecantikan yang menggunakan simbol-simbol agama seperti jilbab, pakaian muslim, ibadah haji dan umroh serta klaim halal dengan menempelkannya di dalam kemasan produk maupun di dalam tayangan iklan. Sehingga nilai atau simbol-simbol agama pada iklan tersebut menjadi sebuah komoditas yang membuat terjadinya transformasi fungsi nilai agama menjadi nilai tukar. Iklan-iklan tersebut sesuai dengan tema yang peneliti ambil yakni komodifikasi agama dalam iklan produk kecantikan, tema ini menjadikan agama sebagai pemanfaatan dari kegunaannya yang kemudian ditransformasikan menjadi sebuah komoditas (nilai jual) dan kepentingan tertentu. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana bentuk-bentuk komodifikasi agama dalam iklan produk kecantikan di televisi?”. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk meganalisis makna tanda-tanda komodifikasi agama yang terdapat di dalam iklan produk kecantikan di televisi. Penelitian ini menggunakan studi analisis semiotik Charles Sander Peirce. Pendekatan Kualitatif, merupakan pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan metode dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepentingan pembuat iklan untuk mengajak masyarakat/konsumen untuk menggunakan produk-produk kecantikan Wardah, Citra, Pond’s dan Sariayu. Melalui penggunaan visual tanda-tanda keagamaan, menjadi sesuatu hal yang dilakukan untuk mendapatkan empati dan simpati masyarakat khususnya di Indonesia untuk membeli dan menggunakan produk-produk kecantikan dari Wardah, Citra, Pond’s dan Sariayu. Penulis menyadari bahwa tanda yang digunakan hanyalah sebagai konsep cerita guna mempromosikan produk. Hal inilah yang menjadi komoditas seperti yang dikatakan Mosco tentang adanya pengalihan fungsi guna menjadi fungsi jual yang berwujud kapitalis. Simbol atau nilai agama yang dikomodifikasi diantaranya: religiusitas, kehalalan, kecantikan, moral, sikap sopan santun, kepedulian dan persaudaraan