Pesan moral dalam novel Perjalanan Rasa karya Fahd Djibran

Kehadiran novel memiliki arti penting bagi tumbuhnya sebuah kehidupan yang ideal dalam masyarakat. Jika dilihat dari minat pembaca novel maka tidak heran banyak novel yang menawarkan konsep kehidupan bermoral yang ideal digambarkan oleh pengarang. Fahd Djibran memandang perilaku yang terjadi masyarakat merupakan hasil dari citra diri yang disebabkan oleh perilaku individu yang didapatkannya dalam keluarga. Seseorang akan menghubungkan, menilai, mempertimbangkan suatu tindakan yang akan dipilih dari kejadian atau peristiwa yang sesuai dengan kondisi dimana dia mulai berpikir untuk bertindak sesuai apa yang dia peroleh dari orang tua dan lingkungannya. “Novel Perjalanan Rasa” merupakan refleksi dari ketidakpuasan diri terhadap sesuatu yang terjadi di lingkungan seseorang tinggal. Novel ini berusaha memperbaiki kepincangan moral dari keluarga menjadi lingkup terkecil dalam masyarakat yang menjadi sebuah kunci untuk membantu memperbaiki kepincangan moral. Novel ditulis berdasarkan pada sebuah pengalaman, perasaan, dan pikiran penulis yang dirasa memiliki kesamaan dimensi dengan pembaca. Kemudian muncul pertanyaan penelitian: Bagaimana pesan moral yang ditunjukan dalam “Novel Perjalanan Rasa” karya Fahd Djibran. Teori yang digunakan milik Charles Sanders Peirce yaitu segitiga semiotik yang terdiri dari representamen, objek, dan interpretan. Dari tiga unsur diatas menghasilkan rangkaian hubungan yang disebut dengan proses semiosis. Studi ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan semiotik. Data diperoleh dari sumber primer sebagai data yang diperoleh dari “Novel Perjalanan Rasa”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pesan moral yang terkandung dalam Novel Perjalanan Rasa mencakup tema berbakti kepada orang tua, bersikap rendah hati, berpegang teguh terhadap keyakinan, bersikap bijaksana, dan patuh terhadap keputusan orang tua