Jadwal waktu salat sepanjang masa ilegal : studi kasus penggunaan jadwal waktu salat sepanjang masa di Kota Parepare

Hingga kini masyarakat Kota Parepare Provinsi Sulawesi Selatan menggunakan jadwal waktu salat sepanjang masa sebagai acuan penentuan awal waktu salat. Di Kota ini beredar dua jenis jadwal waktu salat sepanjang masa yaitu jadwal waktu salat sepanjang masa PA Parepare (jadwal salat khusus untuk Kota Parepare) dan jadwal waktu salat sepanjang masa PA Makassar (jadwal salat sistem konversi). Namun anehnya ketika penulis melakukan pengecekan ke Kementerian Agama Wilayah Sulawesi Selatan dan Kementerian Agama Kota Parepare keduanya mengklaim tidak pernah mengeluarkan jadwal waktu salat sepanjang masa. Tentunya hal ini membuat asal-usul jadwal tersebut tidak jelas (ilegal). Di samping itu perlu diketahui bahwa untuk membuat jadwal waktu salat yang kredibel ada kaidah-kaidah yang harus dipenuhi dan itu tidak dapat terpenuhi seluruhnya pada jadwal salat sistem konversi. Oleh karena itu sampai sekarang penggunaan sistem konversi di kalangan ahli falak masih diperdebatkan. Dalam penelitian ini, penulis mengkaji dua rumusan masalah yaitu: 1) Bagaimana penggunaan jadwal waktu salat sepanjang masa di Kota Parepare, dan 2) Mengapa masyarakat Kota Parepare menggunakan Jadwal Waktu Salat Sepanjang Masa Ilegal beracuan Kota Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Data primernya bersumber dari jadwal waktu salat sepanjang masa yang beredar di Kota Parepare. Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini berupa hasil wawancara dengan berbagai pihak, baik dari pengguna jadwal waktu salat (tokoh-tokoh masjid), pengedar/penjual jadwal waktu salat, dan lembaga yang berwenang, buku dan jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini. Data-data tersebut dikumpulkan dengan metode dokumentasi, wawancara, dan observasi. Adapun analisis datanya menggunakan tiga metode, yaitu analisis deskriptif holistik, analisis komparatif, dan analisis sosiologis historis. Dari penelitian ini kemudian menemukan dua hasil temuan, yaitu: 1) Umumnya, jadwal waktu salat yang digunakan di masjid-masjid Kota Parepare berjenis jadwal waktu salat sepanjang masa. Dengan rincian 7% masjid menggunakan jadwal waktu salat sepanjang masa PA Parepare dan 90% masjid memakai jadwal salat sepanjang masa PA Makassar, dan selebihnya tidak terindentifikasi. Jadwal salat sepanjang masa PA Parepare bersifat kurang akurat karena selisih antara jadwal tersebut dengan parameter hingga tiga menit. Sedangkan jadwal salat sepanjang masa PA Makassar sudah tidak akurat karena selisih antara jadwal ini dengan parameter sampai enam menit yaitu melebihi batas toleransi/ihtiyath sebesar dua menit. Selisih hingga enam menit itu karena jadwal waktu salat sepanjang masa PA Makassar yang digunakan di Kota Parepare mengacu pada jadwal untuk Kota Makassar. Selain itu pada jadwal salat sepanjang masa yang diterbitkan Usaha al-Ikhsan ditemukan kesalahan dalam pengimputan data waktu salat dengan data asli PA Makassar. Atas dasar itu, maka dari kedua jadwal tersebut, jadwal waktu salat sepanjang masa PA Makassar tidak layak digunakan di Kota Parepare. 2) Jadwal waktu salat legal adalah jadwal yang memenuhi dua syarat yaitu syarat otoritatif dan syarat kompeten. Berdasarkan syarat itu penulis menemukan bahwa jadwal waktu salat sepanjang masa PA Makassar yang diterbitkan selain dari PA Makassar adalah jadwal waktu salat ilegal. Penyebab utama masalah penggunaan jadwal waktu salat sepanjang masa ilegal di Kota Parepare adalah karena faktor pendidikan, faktor ekonomi, faktor budaya, dan faktor pemerintah