Tinjauan hukum Islam terhadap penambahan barang lain dalam jual beli tiket kereta api di Indomaret

Dewasa ini dizaman modern yang serba canggih mudah dan praktis kini kian menjamur persaingan usaha yang menyerang di berbagai sektor termasuk sektor industri jasa transportasi, baik yang di kelola oleh swasta maupun pemerintah. Begitupun yang terjadi pada Indomaret yang menyediakan pemesanan jasa tranportasi tiket kereta api. Dalam eksistensinya Indomaret mempraktekan pembayaran pemesanan tiket kereta api disertai dengan tambahan produk yang menjadi satu kesatuan dalam transaksinya. Dimana penambahan produk tersebut terjadi penambahan nilai nominal dalam transaksi dan produk itu berupa snack dan minuman yang bukan pesanan dari konsumen melainkan kehendak penjual tanpa persetujuan pembeli, sehingga implementasinya menciderai dan melanggar ketentuan syariat yaitu syarat sah jual beli yang perlu dihindari terhadap munculnya perbuatan Al-ikrah (Paksaan). Skripsi ini akan membahas tentang praktek akad jual beli biasa atau Al-ba’i yang terjadi di Indomaret dilihat dari segi konsep Fiqh Muamalah dan poin penting yang terkandung dalam pokok pembahasan yang tertuang dalam Hukum Islam. Jika dilihat dari praktek yang telah terjadi dikhawatirkan akan memicu perselisihan antara kedua belah pihak dan terlihat kotor dari segi transaksi karena telah melanggar ketentuan syariat. Pada skripsi ini terdapat beberapa rumusan masaalah yang menjadi pokok pembahasan yaitu (1) Bagaimana Praktek Unsur Paksaan Terhadap Jual Beli Tiket Kereta Api di Indomaret? (2) Bagaimana Tinjauan Hukum Islam Mengenai Jual Beli Tiket Kereta Api di Indomaret? Metode penelitian yang digunakan adalah Jenis Penelitian Normatif Empiris, yang bersifat Non Doktrinal (field research), yang membahas pemberlakuan Hukum Normatif yang terkodifikasi secara in action pada peristiwa hukum yang terjadi di masyarakat. Penulis menggunakan dua sumber data yakni sumber primer yang didapat langsung di lapangan melalui teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan sumber data sekunder di peroleh dari beberapa buku, jurnal ilmiah, artikel, dan beberapa sumber dari literatur klasik sesuai pokok pembahasan. Kemudian penulis melakukan analisis permasalahan dengan alur reduksi serta mentransformasikan data yang di peroleh di lapangan berupa data kasar yang kemudian dilengkapi dengan verifikasi catatan wawancara respoden. selanjutnya menyajikan data dalam bentuk uraian naratif dan menghubungkan antar kategori, dan yang terakhir melakukan proses verifikasi atau menarik kesimpulan dari data yang sudah disajikan dan dipahami dengan adanya bukti-bukti yang mendukung. Berdasarkan Analisis yang dilakukan terhadap praktek yang terjadi adalah akad pesanan yang dimaksudkan untuk pemesanan Tiket Jasa Transportasi Kereta Api yang dijadikan objek transaksi sebagai perantara dalam mendapatkan jasa, dan objek yang sebenarnya dalam jual beli tersebut adalah berupa snack dan minuman yang dijadikan sebagai satu kesatuan dalam transaksi tiket kereta api tersebut. Pada Analisis yang dilakukan praktek jual beli tersebut melanggar ketentuan syari’at yang tidak dilandasi Prinsip Kerelaan atau Keridhaan (taradhi) dengan mengesampingkan syarat sah jual beli, dan berkesinambungan pada temuan yang terkandung perbuatan Al-ikrah (Paksaan) yang sejatinya tidak diperbolehkan dalam Bermuamalah sehingga dalam Kacamata Hukum Islam tidak terpenuhinya Syarat Sah Jual eli dan barang yang di jual bersifat Fasid (Rusak)