Implementasi Peraturan Daerah nomor 3 tahun 2013 tentang kawasan tanpa rokok (KTR) di Kota Semarang

Penerapan kawasan tanpa rokok merupakan upaya untuk melindungi dan menjamin hak setiap orang untuk menghirup udara bersih tanpa adanya asap rokok. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2013 Tentang Kawasan Tanpa Rokok di Kota Semarang yang mengatur tentang kawasan atau ruangan dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok. Tempat pelayanan kesehatan, tempat proses belajar mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah, angkutan umum, tempat kerja, tempat umum, dan tempat lainnya. Dari kedelapan tempat tersebut, Puskesmas Ngaliyan, Kantor Kecamatan Genuk, dan Masjid Raya Baiturrahman Semarang, dipilih sebagai tempat penelitian yang menerapkan Kawasan Tampa Rokok. Namun penerapan di Kantor Kecamatan Genuk dan Masjid Raya Baiturrahman Semarang masih belum berjalan dengan baik karena masih ada beberapa orang yang melakukan melanggar Perda tersebut. Permasalahan dalam penelitian adalah bagaimana implementasi Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2013 Tentang Kawasan Tanpa Rokok di Kota Semarang? Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi implementasi Peraturan Saerah Nomor 3 Tahun 2013 tentang Kawasan Tanpa Rokok di Kota Semarang? Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini merupakan tinjauan deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2013 Tentang Kawasan Tanpa Rokok khususnya di Puskesmas Ngaliyan sudah berjalan dengan baik dengan cara memasang stiker-stiker dan poster-poster tentang kawasan tanpa rokok disejumlah titik dilingkungan tersebut dan melakukan peneguran secara langsung dari pihak Puskesmas Ngaliyan. Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2013 Tentang Kawasan Tanpa Rokok di Kota Semarang ialah belum efektifnya sosialisasi yang dilakukan oleh pihak pengawas yaitu Dinas Kesehatan Kota Semarang dan anggota-anggota tim pengawas KTR, serta rendahnya kesadaran dari masyarakat untuk memahami kawasan tanpa rokok