Manajemen pelatihan kewirausahaan bagi yatim dan dhuafa di Yayasan Yatim Mandiri Semarang

Penelitian ini ditulis oleh Ratih Handayani (1601036016) dengan judul: “Manajemen Pelatihan Kewirausahaan bagi Yatim dan Dhuafa di Yayasan Yatim Mandiri Semarang”. Skripsi ini membahas manjemen pelatihan kewirausahaan di Yayasan Yatim Mandiri Semarang. Penelitian ini dimaksukan untuk menjawab permasalahan: (1) Bagaimana Manajemen Pelatihan Kewirausahaan bagi Yatim dan Dhuafa di Yayasan Yatim Mandiri Semarang? (2) Apa faktor pendukung dan penghambat dalam Manajemen Pelatihan Kewirausahaan bagi Yatim dan Dhuafa di Yayasan Yatim Mandiri Semarang? Penulis menggunakan penelitian kualitatif yang dilakukan dengan cara wawancara online. Metode pengumpulan data ini menggunakan metoe penelitian lapangan (field research) dengan wawancara, observasi dan dokumentasi, sumber data penelitian ini menggunakan sumber data primer yang merupakan informasi dari lapangan melalui pengamatan secara langsung di Yayasan Yatim Mandiri Semarang sedangkan data sekunder diperoleh dari website, internet, dokumen-dokumen, arsip, buku atau laporan yang telah tersedia, terutama yang berhubungan dengan Manajemen Pelatihan Kewirausahaan bagi Yatim dan Dhuafa di Yayasan Yatim Mandiri Semarang. Teknik analisis data menggunakan data deskriptif analisis dengan mengklarifikasi sesuai dengan permasalahan yang diteliti kemudian disusun dan dianalisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan Manajemen Pelatihan Kewirausahaan di Yayasan Yatim Mandiri Semarang. Dalam perencanaan, anak didik yatim dan dhuafa dikenalkan dengan unit-unit yang dikelola di Yayasan Yatim Mandiri Semarang diantaranya: pembuatan kue kering, pembuatan sosis ayam, pelatihan bekam dan pembuatan kemoceng. (2) Pengorganisasian Manajemen Pelatihan Kewirausahaan di Yayasan Yatim Mandiri Semarang. Pengurus pelatihan kewirausahaan dalam program MEC di Yayasan Yatim Mandiri Semarang, dalam menjalankan program-program sebelumnya dilakukan pengorganisasian. Dengan adanya pengorganisasian maka rencana kegiatan-kegiatan dapat dibagi sesuai dengan tugasnya. (3) Pelaksanaan pelatihan kewirausahaan di Yayasan Yatim Mandiri Semarang. Dalam pelaksanaan agar menumbuhkan jiwa-jiwa kewirausahaan dalam diri anak yatim dan dhuafa dan juga dilakukan praktek secara langsung dengan cara memberikan pendidikan dan pelatihan keterampilan berwirausahaan. Pelatihan kewirausahaan di Yayasan Yatim Mandiri Semarang bertujuan supaya para anak didik yatim dan dhuafa memiliki pengalaman, keterampilan dan ilmu berwirausaha serta timbullah jiwa-jiwa berwirausaha pada diri anak didik yatim dan dhuafa. (4) Pengarahan Manajemen Pelatihan Kewirausahaan di Yayasan Yatim Mandiri Semarang. Pemimpin Yayasan Yatim Mandiri Semarang dan pengurus pelatihan kewirausahaan selalu memberikan motivasi, membimbing dan mengarahkan anak didik agar megikuti pelatihan sesuai dengan ketentuan-ketentuannya. (5) Pengawasan Manajemen Pelatihan Kewirausahaan. Fungsi pengawasan diterapkan oleh pengurus pelatihan kewirausahaan guna membina dan mengevaluasi seluruh kegiatan pelatihan kewirausahaan. Fungsi pengawasan dilaksanakan oleh pengurus ketika mereka melakukan kegiatan, dengan ini pengurus bertanggung jawab kepada kepala Yayasan Yatim Mandiri Semarang.. (6) faktor pendukung dan penghambat pelatihan kewirausahaan di Yayasan Yatim Mandiri Semarang. Faktor pendukung dari Manajemen Pelatihan Kewirausahaan di Yayasan Yatim Mandiri Semarang yaitu pimpinan yayasan tidak hanya sebagai kepala cabang tetapi juga sebagai topleader dalam pelatihan kewirausahaan ini, para anak didik memiliki semangat juang yang tinggi untuk bisa mandiri dan maju sehingga mempermudah jalannya pelatihan kewirausahaan. Adapun faktor penghambat Manajemen Pelatihan Kewirausahaan di Yayasan Yatim Mandiri Semarang yaitu untuk program pelatihan kewirausahaan ini belum bisa berdiri sendiri dan belum terakreditas