PEMILIHAN SUKSESOR TOKO SEMBAKO RAHAYU, WIRADESA, KABUPATEN PEKALONGAN

Permasalahan pada bisnis pada Toko Sembako Rahayu adalah perlunya pemilihan suksesor pada Toko Sembako Rahayu yang memiliki tiga anak sebagai calon suksesornya. Pemilihan suksesor pada penelitian ini akan dilakukan dengan pendekatan Morris dkk (1996) yaitu dengan tiga kateogri pertimbangan persiapan calon suksesor, hubungan antara calon suksesor dengan keluarga dan karyawan dalam bisnis, dan aktivitas perencanaan serta pengawasan setelah suksesi. Penelitian ini akan melihat proses suksesi yang telah dilakukan saat ini untuk mengetahui upaya apa saja yang telah dilakukan oleh pemilik Toko Sembako Rahayu untuk mempersiapkan calon suksesor sehingga dipertimbangkan untuk meneruskan Toko Sembako Rahayu. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pemilihan suksesor pada proses suksesi pada Toko Sembako Rahayu berdasar teori Morris dan merekomendasikan calon suksesor yang memiliki karakteristik yang sesuai untuk bisnis keluarga Toko Sembako Rahayu. Teknik analisis yang akan digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Sampel penelitian ini adalah 6 orang dari pemilik/ibu suksesor (1 orang), calon suksesor (3 orang), dan karyawan yang memegang peran kunci dalam perusahaan (2 orang). Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diperoleh kesimpulan calon suksesor pertama dan kedua memiliki kepemimpinan dan kompetensi yang cukup baik untuk memimpin Toko Sembako Rahayu. Sedangkan calon suksesor ketiga masih belum siap untuk memimpin Toko Sembako Rahayu karena pekerjaannya saat ini masih mendukung calon suksesor kedua. Proses pemilihan suksesor saat ini sudah melalui penilaian kegiatan perencanaan dan pengendalian, hubungan antara calon suksesor dengan keluarga dan karyawan dalam bisnis, dan tingkat persiapan calon suksesor dari ketiga calon suksesor