LEGITIMASI PENYITAAN OBJEK JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN UTANG-PIUTANG (STUDI KASUS DI KOPERASI CU MITRA LESTARI BATANG)

Dalam perjanjian utang-piutang terdapat objek jaminan yang diserahkan Debitur kepada Kreditur. Objek jaminan yang diserahkan kepada Kreditur tidak memiliki akta jaminan fidusia, hanya berdasarkan perjanjian kontrak baku saja yaitu perjanjian utang-piutang. Apabila Debitur tidak melaksanakan prestasinya sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam perjanjian utang-piutang, apakah Kreditur memiliki wewenang melakukan penyitaan untuk menjual objek jaminan guna pelunasan utang-piutang yang ada karena pada dasarnya pihak Koperasi selaku Kreditur tidak memiliki sertifikat fidusia untuk melakukan penyitaan namun apabila menggunakan pedoman berdasarkan perjanjian utang-piutang apakah secara hukum legal karena berdasarkan klausula perjanjian utang-piutang di Koperasi CU Mitra Lestari tidak diatur secara khusus terkait dengan penyitaan objek jaminan. Oleh karena itu, diperlukan kajian mengenai legitimasi penyitaan objek jaminan fidusia dalam perjanjian utang-piutang di bawah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk perjanjian yang ada di Koperasi CU Mitra Lestari Batang; mengetahui legitimasi Kreditur dalam penyitaan objek jaminan dalam perjanjian utang-piutang di bawah tangan; dan mengetahui pelindungan hukum terhadap Debitur atas penyitaan objek jaminan. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif, yakni akan mengumpulkan data yang berkaitan dengan suatu penemuan mengenai sahnya penyitaan objek jaminan fidusia dalam perjanjian utang-piutang di bawah tangan di Koperasi CU Mitra Lestari Batang. Penulis melakukan analisa legitimasi penyitaan objek jaminan fidusia dalam perjanjian utang-piutang didukung oleh wawancara dengan narasumber dan dokumen kepustakaan Koperasi CU Mitra Lestari. Spesifikasi penelitian bersifat deskriptif analistis sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Metode analisa data yang digunakan ialah metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyitaan objek jaminan fidusia dalam perjanjian utang-piutang masuk kedalam kategori legitimate secara perjanjian pokok dan perjanjian accesoir karena mengacu pada perjanjian yang telah disepakati oleh para pihak. Sesuai dengan prinsip hukum Pasal 1338 Ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yaitu perjanjian tersebut berlaku sebagai undang-undang bagi para pihak yang terikat dalam perjanjian atau yang dikenal dengan istilah Pacta Sunt Servand