TOLERANSI DAN SIKAP INKLUSIF DALAM MASYARAKAT YANG MAJEMUK: SEBUAH PENGANTAR

Indonesia adalah negara yang majemuk. Di Indonesia, biasanya kemajemukan digambarkan dari keberagaman suku bangsa (etnis), agama, ras, dan antar golongan (SARA), Batak-Jawa, Islam-Kristen, Tionghoa dan Pribumi dll. Di Amerika atau negara barat, isu etnisitas atau ras kebanyakan didominasi perbedaan warna kulit seperti Black-Afican-American, White, American Indian, Hispanic-Latino, Asian dll. Perbedaan warna kulit, etnis, dan ras adalah identitas ‘paten’ yang dibawa secara natural sejak lahir sampai wafat dan tidak dapat dirubah. Dalam sejarah, keadaan ini oleh masyarakat seringkali kurang disadari, sehingga dimanapun di seluruh dunia, baik dalam skala kecil, sedang, maupun besar, kita sering melihat terjadinya gesekan, friksi, kesalahpahaman, pertentangan, keretakan, perpecahan, konflik, bahkan sampai peperangan yang berbasis etnis, ras, agama dll. Paper ini memaparkan beberapa pengertian dan konsep tentang masyarakat majemuk, toleransi dan sikap inklusif yang dibutuhkan untuk membangun perdamaian dan menghindari konflik atau perpecahan dalam, terutama dalam masyarakat majemuk