PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGACU REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) PADA MATERI SUKU BANYAK DI MAN KOTA BLITAR TAHUN PELAJARAN 2021–2022

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pembelajaran matematika di kelas yang cenderung kurang efektif karena guru kurang berinovasi dalam pembelajaran matematika. Siswa cenderung kesulitan memahami materi secara mandiri. Pandemi Covid-19 yang tidak kunjung reda menjadi salah satu alasan menurunnya semangat dan motivasi belajar siswa. Oleh karena itu, peneliti berusaha untuk membuat suatu inovasi melalui modul pembelajaran matematika dengan konsep yang mudah dipahami oleh siswa dengan desain yang menarik dan dilengkapi pembelajaran matematika mengacu Realistic Mathematics Education (RME). Adapun, tujuan dari penelitian dan penelitian dan pengembangan ini adalah untuk mendeskripsikan proses pengembangan modul pembelajaran matematika mengacu Realistic Mathematics Education (RME) pada materi suku banyak di MAN Kota Blitar Tahun Pelajaran 2021-2022 yang: (1) valid, (2) praktis, dan (3) efektif. Model penelitian dan pengembangan yang digunakan mengacu pada model penelitian dan pengembangan Borg & Gall. Proses penelitian dilakukan di MAN Kota Blitar dengan subjek penelitian 5 siswa kelas XI MIPA 4 sebagai skala kecil dan 32 siswa kelas XI MIPA 3 sebagai skala besar. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif. Instrumen pengumpulan data terdiri atas lembar validasi ahli materi dan ahli media, angket respon siswa, dan soal posttest. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Hasil validasi ahli materi diperoleh rata-rata sebesar 4,63. Hasil validasi ahli media diperoleh rata-rata total sebesar 4,82. Hasil validasi soal posttest diperoleh rata-rata total sebesar 4,92. Hasil validasi angket respons siswa diperoleh rata-rata total sebesar 4,52. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran matematika yang dikembangkan telah valid. 2) Hasil respon siswa pada skala kecil sebesar 82,20%, sedangkan hasil respon siswa pada skala besar sebesar 85,72%. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran matematika yang dikembangkan telah praktis. (3) Hasil dari analisis keefektifan dapat diketahui bahwa hasil posttest pada skala kecil sebesar 82,60%, sedangkan hasil posttest pada skala besar sebesar 82,53%. Hasil uji Independent Sample T-Test diperoleh signifikansi 0,000 < 0,05 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa pada kelas eksperimen (XI MIPA 3) dan kelas kontrol (XI MIPA 4). Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran matematika yang dikembangkan telah efektif