KEKERASAN SEKSUAL PADA MURID TUNAWICARA DALAM FILM THE CRUCIBLE (STUDI SEMIOTIKA ROLAND BARTHES)

Fenomena kekerasan seksual terjadi dalam film The Crucible, salah satu korbanya adalah murid difabel. Pelaku melakukan hal tersebut kepada anak difabel karena melihat bahwa anak diifabel merupakan korban yang polos dan lemah. Film adalah media komunikasi yang bisa menghasilkan audio visual, audio visual dapat diartikan sebagai media yang mempunyai unsur suara dan gambar, yang dimana terkandung pesan – pesan yang ingin disampaikan oleh pembuat film tersebut. Sebuah film kisah nyata karya dari Gong Jii tentang kekerasan seksual yang pernah terjadi pada murid difabel yang berada di Korea selatan, dimana cerita kisah nyata tersebut diadaptasi menjadi film. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah tentang kekerasan seksual yang terjadi kepada murid tunawicara. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi dan dokumentasi. Teori yang digunakan semiotika Roland Barthes meliputi denotasi, konotasi, dan mitos. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa kekerasan seksual terjadi pada murid difabel karena pelaku menganggap korbannya sebagai orang yang polos dan lemah, oleh karena itu pelaku bisa melakukan hal – hal seenaknya sendiri karena merasa dirinya mempunyai kekuasaan