ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA BIOLOGI DI MTsN 1 TULUNGAGUNG

ABSTRAK Skripsi dengan judul “Analisis Kesulitan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Biologi di MTsN 1 Tulungagung” Ini ditulis oleh Nur Intan Mutiarawati, NIM. 12208183042 Pembimbing Ibu Haslinda Yasti Agustin, S.Si. M.Pd Kata kunci: Kesulitan Belajar, IPA Biologi, Siswa. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena rendahnya hasil belajar dan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi, siswa tidak merasa sedih ataupun menyesal ketika nilai hasil belajarnya tidak tercapai. Siswa menganggap pelajaran IPA Biologi adalah pelajaran yang sulit dipahami. Dalam hal ini, peneliti memfokuskan tingkat kesulitan belajar pada materi Sistem Organisasi Kehidupan. Selain itu, metode dan model pembelajaran guru kurang bervariatif. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendekripsikan keterlaksanaan pembelajaran IPA Biologi pada materi Sistem Organisasi kehidupan di kelas VII MTsN 1 Tulungagung (2) Menganalisis tingkat kesulitan siswa dalam memahami materi sistem organisasi kehidupan kehidupan di kelas VII MTsN 1 Tulungagung (3) Menganalisis faktor penyebab siswa kelas VII kesulitan belajar pada mata pelajaran IPA Biologi materi Sistem Organisasi Kehidupan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data pada penelitian menggunakan metode observasi, tes, wawancara, angket dan dokumentasi. Observasi digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran di dalam kelas, tes digunakan untuk mengetahui tingkat kesulitan belajar pada materi sistem organisasi kehidupan, wawancara dan tes digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan siswa kesulitan belajar pada mata pelajaran IPA Biologi materi Sistem Organisasi Kehidupan. Sedangkan metode dokumentasi digunakan untuk menggali data tentang populasi, sampel, dan dokumen madrasah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Keterlaksanaan pembelajaran IPA di kelas VII MTsN 1 Tulungagung pada Materi Sistem Organisasi Kehidupan tidak sepenuhnya menginterpretasikan hakikat IPA. Pembelajaran pada materi Sistem Organisasi Kehidupan didominasi oleh metode ceramah yang dikombinasikan dengan penugasan dan tanya jawab. Guru tidak memfasilitasi media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi Sistem Organisasi Kehidupan. Terdapat beberapa langkah pembelajaran yang sudah terancang akan tetapi belum teraplikasikan dengan optimal. Guru kurang inovatif sehingga masih banyak ditemui siswa yang kurang repronsif dan komunikatif dalam proses pembelajaran. (2) Tingkat kesulitan siswa dalam memahami materi sistem organisasi kehidupan berada pada tingkat rendah, tinggi dan sangat tinggi. Kesulitan tertinggi dalam memahami materi terdapat pada indikator mengidentifikasikan macam-macam jaringan pada hewan dan tumbuhan beserta fungsinya, mengidentifikasi macam-macam sistem organ pada hewan dengan besar presentase sama yaitu sebesar 84,03% (sangat tinggi), mengklasifikasikan macam-macam organ hewan menjadi sistem organ sebesar 81,67% (sangat tinggi), dan mengidentifikasi macam-macam sistem organ pada tumbuhan 80,56% (sangat tinggi). Sedangkan tingkat kesulitan belajar terendah dalam memahami materi Sistem Organisasi Kehidupan berada pada indikator membedakan antara sel, jaringan, organ, sistem organ dan organisme sebesar 32,77% (rendah). (3) faktor-faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar pada mata pelajaran IPA Biologi materi Sistem Organisasi Kehidupan disebabkan oleh faktor internal yaitu yang pertama faktor fisiologis sebesar 65,97% (cukup menghambat) yang mencakup aspek faktor kurang sehat 61,81% (menghambat), sakit 65,28% (cukup menghambat), cacat 70,83% (cukup menghambat). Kedua faktor psikologis sebesar 61,17% (cukup menghambat) yang mencakup aspek faktor intelegensi 54,51% (menghambat), bakat 56,94% (menghambat), minat 58,68% (menghambat), motivasi 64,93% (cukup menghambat), kesehatan mental 65,28% (cukup menghambat), dan faktor gaya belajar sebesar 66,67% (cukup menghambat). Sedangkan pada faktor eksternal yaitu yang pertama faktor sekolah sebesar 68,86% (cukup menghambat) yang disebabkan oleh faktor guru 62,50% (cukup menghambat), kurikulum 54,17% (menghambat) dan faktor waktu sekolah 48,61% (menghambat). Kedua faktor keluarga sebesar 77,70% disebabkan oleh faktor suasana rumah sebesar 62,50% (menghambat). Ketiga faktor mas media dan lingkungan sosial sebesar 68,92% (cukup menghambat) disebabkan oleh aspek faktor media sosial 57,64% (menghambat), teman bergaul 68,06% (cukup menghambat), lingkungan tetangga 68,06% (cukup menghambat)