TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENJUALAN CELANA BEKAS DALAM SISTEM PAKET (Studi Kasus Pada Lapak Resikan.Id Tulungagung)

Praktik jual beli celana dapat dikatakan sah atau tidaknya tergantung dari terpenuhinya rukun-rukun dan syarat transaksi tersebut, begitupula dalam praktik jual beli celana bekas dalam sistem paket di lapak Resikan.Id Tulungagung, dimana dalam pratiknya masih belum sesuai dengan hukum Islam yang disebabkan karena terdapat aspek yang tidak sesuai yaknik hak-hak konsumen yang belum terpenuhi yang bisa merugikan salah satu pihak. Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah: 1) bagaimana praktik jual beli celana bekas dalam sistem paket di lapak Resikan.Id Tulungagung?; 2) bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap jual beli celana bekas dalam sistem paket di lapak Resikan.Id Tulungagung?; Adapun tujuan dari penelitian ini: 1) untuk mendiskripsikan praktik jual beli dalam sistem paket di lapak Resikan.Id Tulungagung. 2) untuk menganalisis tinjauan hukum Islam terhadap jual beli dalam sistem paket di lapak Resikan.Id Tulungagung. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah field research yang penelitiannya menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat diskriptif. Sumber penelitian ini diambil dari sumber data primer dan sumber data sekunder dengan Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti terhadap penelitian ini yakni berupa observasi, wawancara mendalam terhadap konsumen serta pemilik lapak Resikan.Id, serta dokumentasi, Teknik analisis data yang digunakan yakni kondensasi data, penyajian data, penarikan kesimpulan atau verifikasi dan Teknik pengecekan keabsahan data menggunakan trianggulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Praktik jual beli celana bekas dengan sistem paket ini dilakukan dengan cara pembeli memesan barang melalui sosial media maupun mengunjungi lapak Resikan.Id yang berlokasi di Kepatihan Tulungagung, sistem paket tersebut digunakan dengan minimum pembelian 25 celana bekas agar mendapatkan harga yang lebih murah, dalam sistem ini penjual memberikan kebebasan memilih beberapa barang yang pembeli inginkan dan sebagian barangnya akan dipilih oleh penjual dengan tidak memberikan informasi klasifikasi celana bekas yang dipilih pihak penjual, selanjutnya celana tersebut langsung dijual tanpa adanya proses cuci pada barang tersebut. 2) Ditinjau dari hukum Islam Praktik penjualan celana bekas dengan sistem paket tersebut syarat dan rukun-rukun yang menjadi ketentuan dalam praktik jual beli belum terpenuhi secara sempurna dikarenakan masih terdapat kurangnya kesadaran pihak penjual terhadap kebersihan celana bekas serta masih adanya ketidakjelasan celana bekas yang dipilih penjual yang akan diberikan oleh konsumen yang masuk dalam jual beli ghara