BODY SHAMING DALAM AL-QUR'AN

Perilaku body shaming dapat mengakibatkan goncangan jiwa pada orang lain. Hal ini berdampak pada beberapa masyarakat yang kehilangan orientasi kehidupan dengan berbagai kasus akibat dari body shaming. Penelitian ini dapat mengidentifikasi makna body shaming dalam al-Qur‘an, mengungkap nilai karakteristik larangan body shaming dalam al-Qur‘an, dan mengetahui kontribusi nilai etika islam dalam mencegah body shaming di tengah masyarakat. Jenis penelitian ini ialah studi kepustakaan (library research) dan menggunakan metode tafsir tematik yakni dengan cara mengumpulkan ayat yang mempunyai makna mengejek, mencemooh dan mengomentari. Adapun analisa data menggunakan psikologi humanistik Abraham Harold Maslow dan teori person centered Carl R. Rogers. Hasil penelitian ini mencakup tiga komponen yaitu pertama, al-Qur‘an menjelaskan tentang body shaming melalui tiga term yaitu istahza‟a, sakhara dan talmizu. Kedua, nilai karakteristik body shaming dalam al-Qur‘an mencakup tiga hal diantaranya; larangan menistakan Tuhan dan Utusan-Nya yang bertentangan dengan prinsip self actualizer, larangan menghina antar kelompok dan individu (person centered), larangan membuka aib orang lain serta semacamnya (safety and security needs). Ketiga, kontribusi dalam penelitian ini melingkupi tiga hal pokok yaitu (1) dilarang merendahkan agama atau keyakinan orang lain, (2) dilarang membanggakan diri sendiri didepan orang lain, (3) dilarang memanggil seseorang dengan sebutan mencela dan mencari-cari kesalahan orang lain. Istilah temuan dari penelitian ini ialah al- wasiyata at-tasamuh wa khifdzi al-Lisani