IDENTIFIKASI MORFOLOGI TANAMAN PORANG (Amorphophallus muelleri B.) DI DESA NGANTRU, TRENGGALEK SEBAGAI SUMBER BELAJAR BERUPA EBOOKLET

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih minimnya informasi mengenai tanaman porang terutama morfologinya secara lengkap. Mempelajari karakter morfologi tanaman erat kaitannya dengan kegiatan pencandraan serta materi dalam anatomi dan morfologi tumbuhan, sehingga mempelajari morfologi tanaman porang secara khusus menjadi hal penting karena dapat pula digunakan untuk mengenal struktur, potensi, dan manfaat tanaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Namun, minimnya sumber informasi mengenai morfologi tanaman khususnya porang seringkali membuat mahasiswa merasa kesulitan dalam memahami materi anatomi dan morfologi tumbuhan, seperti istilah-istilah yang digunakan dalam proses identifikasi. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan identifikasi morfologi tanaman porang kemudian mengembangkannya menjadi sebuah produk pembelajaran e-booklet yang dapat digunakan sebagai sumber belajar mengenai morfologi tanaman porang serta materi anatomi dan morfologi tumbuhan. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan morfologi tanaman porang yang ada di Desa Ngantru, Trenggalek; (2) mendeskripsikan hasil pengembangan produk e-booklet morfologi tanaman porang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development) menggunakan metode penelitian kualitatif untuk mengamati dan mendeskripsikan morfologi tanaman porang dengan pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi, dan studi literatur. Kemudian, dilanjutkan dengan pengembangan produk menggunakan model ADDIE yang terdiri dari tahap Analysis (analisis), Design (desain), Development (pengembangan), Implementation (implementasi), dan Evaluation (evaluasi). Penelitian dilakukan di Desa Ngantru, Trenggalek sebagai salah satu tempat budidaya porang yang ada di Kabupaten Trenggalek memperoleh hasil (1) Tanaman porang memiliki akar primer dengan struktur seperti akar serabut, berwarna coklat dengan panjang rata-rata akar yang menembus ke dalam tanah adalah 7 cm. Batang porang bertekstur halus dan lunak dengan warna hijau yang memiliki bercak putih bercorak belah ketupat dan garis-garis linier, merupakan jenis batang semu tunggal yang arah tumbuhnya tegak ke atas kemudian bercabang menjadi tiga batang sekunder dan tangkai daun dengan tinggi rata-rata batang adalah 91 cm. Daun porang berwarna hijau tua dengan tepi daunnya berwarna hijau pada daun umur sedang dan berwarna kuning pada daun tua, tekstur permukaan daun halus bergelombang dan bentuk helaian daun elips berujung runcing, lebar kanopi daun rata-rata adalah 41 cm dengan jumlah helaian anak daun rata-rata 10 serta merupakan tipe daun majemuk menjari. Tangkai daun porang berwarna hijau muda dengan tekstur permukaan halus dan licin, memiliki corak bercak putih kehijauan dengan warna yang sedikit memudar dan panjang tangkai daun rata-rata adalah 33 cm. Umbi batang porang memiliki bentuk bulat dan diselimuti serabut akar, tekstur permukaannya kasar dengan bagian luarnya berwarna kuning kecoklatan, dan diameter rata-rata umbi 10 cm dengan berat 200 g. Bulbil porang berbentuk bulat simetris, bertekstur kasar, berwarna coklat pada bagian luar dan dapat tumbuh di tengah-tengah pertemuan batang sekunder, permukaan tangkai daun, dan ketiak daun dengan diameter rata-rata bulbil tengah 24 mm. Karakter kuantitatif pada tanaman porang tersebut diukur sesuai dengan sampel tanaman yang berumur satu tahun hasil penanaman dari umbi; (2) Ebooklet morfologi tanaman porang ini telah dinyatakan layak digunakan sebagai sumber belajar baik ditinjau dari kelayakan materi maupun media. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil uji validasi dari ahli materi yang memperoleh persentase skor 93,75% dengan kategori sangat layak dan hasil uji validasi dari ahli media dengan persentase 90% dengan kategori sangat layak. Hasil uji keterbacaan kepada subjek sasaran juga memperoleh skor 89,2 % dengan kategori sangat layak yang ditinjau dari aspek tampilan dan kemanfaatan isi materi pada e-booklet yang dikembangkan. Berdasarkan hasil tersebut, rata-rata nilai kelayakan produk ebooklet yang dikembangkan ini adalah 91%, sehingga produk ini sangat layak digunakan sebagai sumber belajar