PERAN MANAJEMEN HATI BERBASIS EMOTIONAL SPIRITUAL QUOTIENT PADA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (Studi Kasus BMT NUsantara Umat Mandiri dan BMT PETA Tulungagung)

Skripsi dengan judul “Peran Manajemen Hati Berbasis Emotional Spiritual Quotient Pada Kualitas Sumber Daya Manusia di Era Digital (Studi Kasus BMT NUsantara Umat Mandiri dan BMT PETA Tulungagung” ini ditulis oleh Nia Dwi Hapsari, NIM. 12401183258, pembimbing Dr. Binti Nur Asiyah, M.Si. Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi oleh perkembangan jumlah lembaga keuangan syariah yang pesat tidak diimbangi dengan kualitas SDM. Lebih dari 90% SDM yang bekerja di lembaga keuangan syariah bukan lulusan dari syariah. Untuk itu perlu adanya pembentukan kualitas SDM unggul dari dalam maupun luar. Mengingat SDM merupakan unsur penting di dalam perusahaan, satu-satunya sumber daya yang memiliki akal dan hidup. Manajemen hati berbasis emotional spiritual quotient (ESQ) merupakan indikator membentuk kualitas SDM dari dalam. Menggunakan hati sebagai poros dalam membentuk kepribadian yang positif. BMT NUsantara Umat Mandiri dan BMT PETA telah melaksanakan manajeman hati berbasis ESQ. Sebagai contoh BMT di Tulungagung, keduanya perlu di teliti leih dalam sebagai pembelajaran yang berkelanjutan. Fokus penelitian ini yang pertama adalah implementasi manajemen hati berbasis ESQ pada kualitas SDM era digital di BMT NUsantara Umat Mandiri dan BMT PETA Tulungagung. Kedua dampak implementasi manajemen hati berbasis ESQ pada kualitas SDM era digital di BMT NUsantara Umat Mandiri dan BMT PETA Tulungagung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus, menggunakan data primer dari hasil wawancara dengan pihak BMT. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Dengan tahapan analisis berupa reduksi data, data display, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian yang dilakukan di kedua BMT yaitu penerapan manajemen hati berbasis ESQ di BMT NUsantara Umat Mandiri berupa rekrutmen dan training syariah, berdoa dan istigasah bersama, mengaji setiap hari, melaksanakan gerakan koin NU, dan evaluasi dari hati ke hati serta meniadakan punishment. Sementara di BMT PETA penerapannya berupa memilih SDM yang sudah bai’at thareqah, berdoa dan mengaji setiap hari, selapanan, dzikir harian, dan adanya reward serta punishment. Dampak dari penerapan manajemen hati berbasis ESQ di BMT NUsantara Umat Mandiri dan BMT PETA berdampak positif bagi karyawan dan lingkungan kerja. Karyawan dapat bekerja ikhlas, jujur, disiplin, cerdas, sabra, tenang, dan bekerja terbaik. Hal ini sudah sejalan dengan tujuan dari kedua BMT, menjadikan SDM yang unggul dengan khlakul kharimah. Kata Kunci: Manajemen Hati, Emotional Spiritual Quotient, Sumber Daya Manusia, Era Digital, dan Baitul Maal Wa Tamwil