PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK (E-MODULE) BERBASIS PROBLEM-BASED LEARNING PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA UNTUK KELAS XI SMA

ABSTRAK Skripsi dengan judul “Pengembangan Modul Elektronik (E-module) Berbasis Problem-Based Learning pada Materi Kesetimbangan Kimia Untuk Kelas XI” ditulis oleh Zeni Febriana Sari, NIM. 122183076, dosen pembimbing Ivan Ashif Ardhana, M.Pd. Kata Kunci: Modul Elektronik, Problem-Based Learning, Kesetimbangan Kimia. Keterbatasan bahan ajar konvensional di sekolah menjadi salah satu faktor penyebab peserta didik kesulitan dalam memahami materi kesetimbangan kimia. Materi kesetimbangan kimia bersifat abstrak yang mencakup tiga tingkat representasi yaitu makroskopik, submikroskopik, dan simbolik, sehingga memerlukan bahan ajar yang sesuai. Selain itu, proses pembelajaran kurikulum 2013 berbasis konstruktivisme yang mengharuskan pembelajaran berpusat pada peserta didik, akan tetapi berdasarkan hasil analisis kebutuhan diperoleh informasi saat ini proses pembelajaran masih berpusat pada guru dan menggunakan bahan ajar berbentuk cetak (konvensional). Oleh karena itu, diperlukan bahan ajar yang mampu memvisualisasikan materi serta meningkatkan motivasi peserta didik yaitu dengan cara memanfaatkan kemajuan teknologi berupa elektronik dengan cara mengintegrasikan tahapan model pembelajaran problem-based learning. Model problem-based learning merupakan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Model ini memiliki keunggulan mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis, terutama berpikir kritis untuk mengambil suatu keputusan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui tingkat kevalidan produk modul elektronik (e-module) berbasis problem-based learning pada materi kesetimbangan kimia untuk kelas XI SMA, (2) mengetahui respon peserta didik terhadap produk modul elektronik (e-module) berbasis problem-based learning pada materi kesetimbangan kimia untuk kelas XI SMA. Model penelitian dan pengembangan yang digunakan adalah model 4D menurut Thiagarajan, Dhorothy A. Sammel, dan Melvyn I. Sammel. Tahapan 4D meliputi tahapan define, design, develop, dan disseminate. Namun, penelitian ini dibatasi pada tahap develop karena keterbatasan waktu dan tenaga. Instrumen penelitian yang digunakan berupa pedoman wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan pengembangan produk. Lembar validasi untuk menguji kevalidan produk yang dilakukan oleh 1 dosen kimia dan 2 guru kimia. Angket respon siswa digunakan pada tahap uji coba dengan tujuan untuk mengetahui respon peserta didik kelas XI MIPA 1. Subjek penelitian yang digunakan sebagai subjek uji coba terbatas produk adalah 35 peserta didik kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 1 Kalidawir. Teknik analisis data yang digunakan berupa analisis kualitatif dari hasil wawancara analisis kebutuhan, dan analisis data kuantitatif dari hasil validasi ahli dan angket respon peserta didik dengan cara menghitung persentase rataratanya. Hasil penelitian ini berupa 1) modul elektronik (e-module) berbasis problem-based learning pada materi kesetimbangan kimia untuk kelas XI SMA ini dinyatakan sangat layak oleh validator. Hal ini dibuktikan dengan perolehan persentase sebesar 85,7% pada aspek materi, dan memperoleh persentase sebesar 88,0% pada aspek media. 2) Modul elektronik (e-module) berbasis problem-based learning pada materi kesetimbangan kimia untuk kelas XI SMA memperoleh respon dengan kategori sangat baik yang dibuktikan dengan hasil persentase dengan hasil persentase rata-rata sebesar 83,3%