PERUBAHAN SOSIAL PADA TRADISI TEDHAK SITEN DI DESA PLOSOKANDANG TULUNGAGUNG

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena terjadinya perubahan pada tradisi tedhak siten dari masa ke masa, termasuk tradisi tedhak siten yang ada di Desa Plosokandang. Tradisi tedhak siten pada umumnya dilalakukan pada setiap 7-8 bulan setelah kelahiran seorang anak atau masyarakat Jawa sering menyebutnya dengan istilah “pitung lapan”, bertepatan pada hari kelahiran (weton) sang anak. Dalam tradisi tedhak siten orang tua memiliki beberapa cara dalam melakukan tradisi tedhak siten untuk membantu sang anak menyelesaikan tradisinya. Perubahan yang terjadi pada tradisi ini karena adanya pergeseran nilai yang lebih modern. Kajian yang digunakan pada penelitian yaitu metode penelitian kualitatif deskriptif, kemudian data yang dihasilkan berupa tulisan, ucapan dan fenomena yang diamati. Teori yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teori perubahan sosial menurut analisis Max Weber. Dalam kajian ini juga terdapat adanya evolusi yang berasal dari manusia karena evolusi ini terjadi ketika masyarakat percaya suatu kebudayaan dan kebudayaan tersebut akan berubah menjadi rasional. Penelitian ini menjelaskan tentang fenomena perubahan yang terjadi pada tradisi tedhak siten menurut teori perubahan sosial. Kata kunci: tradisi, tedhak siten, perubahan sosial