Pemberdayaan Ibu-Ibu PKK melalui pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga untuk pembuatan jamu Covid-19 di Dusun Jedong Pandean Desa Jati Alun-Alun Kecamatan Prambon Kabupaten Sidoarjo

Skripsi ini membahas tentang pemberdayaan ibu-ibu PKK dalam pemanfaatan tanaman obat keluarga dalam pengelolaannya melalui pembuatan jamu Covid-19 di Dusun Jedong Pandean Desa Jati Alun-Alun Kecamatan Prambon Kabupaten Sidoarjo. Masyarakat masih kurang dalam kesadaran akan asset dan potensi yang dimilki Dusun Jedong Pandean. Dengan adanya potensi tanaman obat keluarga dan dengan adanya virus yang sudah tersebar di Indonesia yang merupakan Covid-19, sehingga tanaman obat keluarga ini dapat menjadikan pertolongan pertama kan pencegah virus Covid-19. Dan dengan adanya pengelolaan jamu Covid-19 dari tanaman obat keluarga tersebut masyarakat juga dapat meminimalisir pengeluaran biaya dalam pengobatan. Metode yang digunakan pada penelitian ini merupakan metode ABCD (Asset Based Community Dvelopment) dimana pada penelitian ini menggunakan berbasis asset. Metode ABCD memilki 5 tahapan yaitu Discovery, Dream, Design, Define, Destiny. Berawal dari cerita masyarakat yang banyak menanan tanaman obat keluarga kemudian msyarakat membangun mimpi serta harapan setelah itu merancang untuk kedepannya. Dan kemudian mewujudkan mimpi, setelah mimpi dan harapan terwujud masyarakat melakukan tahap monitoring dan evaluasi apa saja kelebihan serta kekurangan dari suatu keinginan mereka agar program tersebut bertahan lama dan lebih baik. Hasil pendampingan yang telah dilakukan pendampi dilapangan yaitu dengan memanfaatkan suatu asset dan potensi tanaman obat keluarga seperti kencur, jahe, temulawak, dan lain sebagainya. Yang dapat dijadikan obat herbal dalam pembuatan jamu Covid-19 untuk menjaga daya tahan tubuh dan menambah imun agar dapat tetap stabil dan dapat juga dijadikan pertolongan pertama dalam pengobatan. Yang diharapkan dari pendampingan selama ini dapat menjadikan kelompok ibu-ibu PKK dapat memanfaatkan tanaman obat dan menjadikan tanaman tersebut sebagai pengobatan pertama dalam keluarga