Implementasi UU no. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak terhadap pemenuhan hak-hak anak pada Yayasan Pondok Pesantren Yatim Piatu Millinium Roudhotul Jannah Candi Sidoarjo

Skripsi ini bertujuan membahas permasalahan mengenai pelaksanaan pemenuhan Hak-Hak Anak Usia Dini pada Yayasan Pondok Pesantren Yatim Piatu Millinium Roudhotul Jannah Candi Sidoarjo” dengan tujuan untuk membahas permasalahan mengenai pelaksanaan pemenuhan hak-hak anak usia dini (0-6 tahun) pada Yayasan Pondok Pesantren Millinium Roudhotul Jannah Candi Sidoarjo dan analisis implementasi Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak terhadap anak usia dini (0-6 tahun) di Yayasan Pondok Pesantren Millinium Roudhotul Jannah Candi Sidoarjo. Data penelitian ini dihimpun menggunakan tenik penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan penelitian kualitatif. Sehingga pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi yang selanjutnya menggunakan teknik analisis data berupa deskriptif, yaitu menguraikan sesuatu yang berkaitan dengan pemenuhan hak-hak anak pada Yayasan Pondok Pesantren Yatim Piatu Millinium Roudhotul Jannah Candi Sidoarjo. Proses analisis data menggunakan pola pikir induktif, yang bersifat khusus menuju umum dengan menyesuaikan hasil data dari objek penelitian pada hak-hak anak usia dini secara umu yang tercantum dalam UU No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Hasil dari penelitian ini yang diperoleh dari wawancara kepada ketua Yayasan, wakil Yayasan, perawat bayi, serta warga sekitar menyatakan bahwa Yayasan Ponpes Millinium saat awal merintis dahulu, seringkali kewalahan dalam merawat bayi-bayi yang diamanahkan ke Yayasan, serta pada saat itu, masih belum ada perawat yang khusus untuk memperhatikan bayi-bayi tersebut. Maka pihak Yayasan seringkali meminta bantuan ataupun mendapat bantuan secara cuma-cuma dari warga sekitar. Kini, Yayasan Ponpes Millinium telah berusaha untuk merealisasikan visi, misi dan tujuannya dalam mensejahterakan anak-anak asuhnya, serta berusaha untuk memenuhi hak-hak anak agar anak selalu merasa cukup dan jauh dari sikap tercela. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa baik dalam pemenuhan hak-hak anak usia dini secara umum, ataupun dalam menerapkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, masih terhitung sebagian dari hak-hak anak yang dipenuhi secara optimal. Pada hak anak dalam mendapat status kewarganegaraan dan pelayanan kesehatan, masih belum optimal. Maka dari itu, perlu adanya tinjauan dari pemerintah terkait pembuatan akta kelahiran, serta apabila pihak Yayasan Ponpes Millinium benar tidak mengizinkan masyarakat untuk mengadopsi anak, seharusnya pihak Yayasan menambahkan jasa perawat dalam memperhatikan bayi dan balita agar dapat membantah opini publik yang mengatakan bahwa bayi dan balita di Ponpes Millinium masih seperti anak terlantar