RESEPSI SANTRI PONDOK PESANTREN DINIYYAH PUTERI PADANG PANJANG TERHADAP HADIS KEPEMIMPINAN PEREMPUAN

Fenomena ketidakailan terhadap perempuan bisa terjadi dimanapun: disektor publik maupun domestic, di ruang sosial maupun privat. Memang fenomena adanya perempuan menjadi penyeimbang adanya laki-laki dan itu realitas benar-benar adanya. Namun faktanya perempuan selalu dianggap makhluk yang lemah, tidak memiliki kekuatan, kemampuan dan perempuan juga selalu dipandang sebelah mata sehingga perempuan seringkali mendapatkan perilaku yang tidak pantas. Intimidasi, sulitnya bantuan dan ketidakadilan, membuat perempuan hingga saat ini banyak menjadi korban kekerasan. Begitu juga halnya dengan kepemimpinan perempuan. Kaum perempuan dianggap tidak layal menempati posisi kepemimpinan di ruang manapun Menjadi hal menarik untuk melihat fenomena gender di pondok pesantren terutama dikalangan para santri sebab santri adalah agen of changes yang menjadi ujung tombak pembangunan negara di masa depan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan perspektif keilmuan hadis. Perspektif keilmuan hadis yang dimaksud adalah resepsi hadis. Dua rumusan masalah yang berusaha dijawab melalui penelitian ini. Pertama, bagaimana pola resepsi para santri atas hadis-hadis kepemimpinan perempuan. Kedua, hal-hal apa saja yang melatarbelakangi munculnya resepsi tersebut. Penelitian ini akan dilakasanakan di pondok pesantren Diniyyah Puteri Padang Panjang yang merupakan sekolah pertama putri di Indonesia. Yang didirikan oleh Syekhah Rahma El Yunusiyah beliau adalah seorang bundo kanduang dalam memajukan pendidikan perempuan Minangkabau saat itu. Dengan meminjam teori Stuart Hall, data yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner dianalisis secara lebih lanjut. Hasil penelitian yang didapat bahwa para santri Diniyyah Puteri Padang Panjang memiliki pemahaman atas hadis kepemimpinan perempuan masih bersifat tekstual sehingga menghasilkan pola resepsi oposisi. Oposisi dapat diartikan sebagai posisi pembaca menolak sebagian besar isi teks. namun tidak jarang sebagian kecil para santri Diniyyah Puteri Padang Panjang memiliki pemikiran-pemikiran yang unik yang mengantarkan pendapat mereka pada pola resepsi negosisasi. dan Tranmisi pemahaman hadis-hadis kepemimpinan perempuan dikalangan santri Diniyyah Puteri Padang Panjang di dominasi oleh dari para guru yang dijadikan sebagai rujukan apabila menjumpai kesulitan dalam memaknai hadis. Guru sangat memiliki peran penting dalam menentukan pembentukan keagamaan para santr