PENINGKATAN PRESTASI DAN KEPRIBADIAN YANG TANGGUH PADA ANAK BROKEN HOME (Studi Kasus di Media Sosial Behome.Id)

Perceraian merupakan keadaan di mana keretakan dalam keluarga terjadi dan peran dari sosok orang tua yang tidak lagi berjalan sebagaimana mestinya, baik ketika salah satu atau kedua orang tua meninggal, maupun bercerai hidup. Perceraian seringkali berdampak negatif pada keluarga, terutama anak. Meskipun demikian, beberapa dari anak broken home mampu menanggapi peristiwa perceraian orang tua dengan mengelola pribadinya ke arah yang baik, dengan berprestasi dan lebih mendekatkan diri ke Tuhannya, hal ini bisa diketahui dari akun media sosial Behome. Id. Berangkat dari masalah di atas, penelitian mengenai Peningkatan Prestasi dan Kepribadian yang Tangguh pada Anak Broken Home (Studi Kasus di Media Sosial Behome.Id) patut diketahui guna memahami anak broken home secara utuh sebagai bagian dari kehidupan masyarakat di lingkup sosial, bahwa dari pribadi anak broken home memiliki nilai-nilai religiositas, bisa menorehkan prestasi, dan mempunyai sifat ketangguhan diri. Penelitian ini menggunakan model penelitian kualitatif purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara mendalam dan dokumentasi. Penelitian ini berusaha mengetengahkan anak broken home sebagai subjek dalam masyarakat yang dapat dipahami secara utuh dengan menggunakan teori hardiness oleh Suzanne C. Kobasa dan teori religiositas yang dikemukaan John E. Fetzer. Penelitian menghasilkan temuan di antaranya: Pertama, bahwa anak broken home memiliki beberapa dimensi religiositas, dari kesebelas dimensi religiositas Fetzer tidak semua dimensi ada pada diri anak broken home yakni pada dimensi forgiveness. Ketiga informan belum sepenuhnya memaafkan kesalahan orang tua atas kondisi perceraian dan ketetapan Tuhan tentang takdir kematian. Kedua, menjadi seorang anak broken home mereka pernah memasuki fase-fase turunnya kualitas hidup dengan berperilaku negatif, namun mereka segera menyadarinya. Dari proses pencarian penyembuhan luka, mereka memutuskan untuk menemukan teman yang sefrekuensi dan senasib dengan mengikuti akun Behome.Id, dari akun Behome.Id mereka bisa mengambil sisi positif dari postingan-postingannya. Namun, selain sisi positif dari akun Behome.Id ini juga berdampak negatif bagi anak broken home, beberapa postingan Behome.Id terkadang membangkitkan kembali luka lama mereka. Ketiga, terjadi pergeseran sikap dan perilaku dari nilai ketangguhan diri dan nilai religiositas. Pergeseran tersebut di antaranya dapat diamati dari sisi ketangguhan dalam menghadapi permasalahan broken home dan sisi religiositas mereka dalam ibadah yang berkaitan kedekatannya dengan Tuhan. Keterlibatannya di masyakarat dan lingkungan setempat juga turut membantu dalam proses bersosialisasi yang baik dalam kehidupan masyarakat. Sehingga dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, meskipun terkadang anak broken home mendapat stigma yang buruk di masyarakat, beberapa dari mereka mampu berubah ke arah yang positif dengan menorehkan prestasi, berperilaku baik, taat, dan menjalankan nilai-nilai agama yang diyakininy