MANAJEMEN PENDIDIKAN AGAMA BERWAWASAN MULTIKULTURAL DALAM MEMBANGUN TOLERANSI BERAGAMA (STUDI KASUS DI SEKOLAH MULTIKULTURAL SD TUMBUH 3 YOGYAKARTA)

Peran manajemen dalam pendidikan amat vital untuk mewujudkan tujuan pendidikan dalam wadah lembaga sekolah. Tujuan lembaga yang dicanangkan melalui visi dan misi dapat terintegrasi dan terlaksana secara menyeluruh melalui peran manajer atau pimpinan sekolah dan tenaga kependidikan. Dalam konteks Indonesia, kiranya penting membangun manajemen pendidikan berwawasan multikultural mengingat masyarakat yang beragam dari berbagai suku dan agama. Melalui pendidikan multikultural, akan mencetak generasi-generasi pelajar yang menghargai akan perbedaan; wujud dari semboyan Bhineka Tungga Ika. Di Wilayah Yogyakarta, SD Tumbuh 3 tampil sebagai lembaga sekolah yang mengusung konsep sekolah inklusif dengan mengedepankan penghargaan atas nilai-nilai multikultural. Tesis ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Sementara data penelitian diperoleh dari dua sumber: data kepustakaan dan informan. Adapun informan penelitian ini meliputi, Kepala Sekolah SD Tumbuh 3, Koordinator Kurikulum, serta para guru agama dan budi pekerti (Islam, Kristen Katolik, Hindu dan Budha) Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Manajemen pendidikan Agama berwawasan Multikultural yang diterapkan di SD Tumbuh 3 Yogyakarta terdiri dari empat tahap yaitu: pertama, perencanaan. Dilaksankan melalui dua proses ;perencanaan oleh Yayasan berupa perumusan visi, misi dan tujuan, dan perencanaan dari sekolah yang terdiri dari perumusan RPP atau rencana program pembelajaran setiap semester, Timeline (rencana program tagihan) serta Lesson Plan (program mingguan). Kedua, Pengorganisasian. Terdiri dari dua kategori yaitu: pengorganisasian bagi yang menjalankan roda organisasi lembaga sekolah, dan pengorganisasian dalam proses pembelajaran kelas berupa asistensi, pembagian worksheet dan lainnya. Ketiga penggerakan. Terdiri dari penggerakan terhadap pendidik dan tenaga kependidikan. Di antara wujud kegiatannya adalah morning breafing, weekly meeting, teacher at work dan appreciation day, juga kegiatan dari Yayasan di momen-momen tertentu. Sementara penggerakan di level siswa diwujudkan dengan kegiatan morning carpet dan day carpet, assembly, parents participation dan resouce person. Keempat, Pengawasan. Terdiri dari pengawasan terhadap guru berupa supervisi setiap semester atau tahunan, dan pengawasan terhadap siswa berupa agenda daily evaluation, Mid semester dan evaluasi akhir semester. Implementasi pendidikan multikultural dalam membangun toleransi beragama yang ditanamkan di SD Tumbuh 3 Yogyakarta terdiri dari dua tahapan. Pertama, melalui penanaman nilai multikultural dalam kegiatan pembelajaran. Materi tentang nilai kasih sayang, saling memberi dan menghargai keberagaman sehingga tertanam sikap toleransi terhadap siswa. Kedua, diwujudkan dengan kegiatan-kegiatan keagamaan yang diikuti oleh seluruh siswa dan guru. Seperti peringatan hari raya idul adha yang mengajarkan untuk saling berbagi, idul fitri untuk saling memaafkan, perayaan natal, waisak dan kegiatan agama lainnya. Kegiatan tersebut diikuti oleh semua siswa, guru dan staf sebagai upaya untuk saling menghormati