EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING BERBASIS GESCHOOL PADA PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK KELAS IX DI SMP MUHAMMADIYAH III YOGYAKARTA

Penelitian ini dilatar belakangi oleh perkembangan teknologi di era abad ke- 21 sangat mempengaruhi dunia pendidikan, guru dituntut untuk lebih kreatif menggunakan media elektronik sebagai media pembelajaran. SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta sudah lama menggunakan media platform geschool sebagai salah satu media penunjang pembelajaran dengan model blended learning. Namun kritik terhadap pembelajaran menggunakan metode blended learning banyak bermunculan mempertanyakan praktek tersebut apakah dapat memberikan perhatian, bantuan, bimbingan yang cukup kepada peserta didik, sehingga peserta didik mampu mandiri dan disiplin dalam belajar, dan apakah guru telah mendapatkan pelatihan khusus menggunakan pembelajaran blended learning yang efektif menggunakan geschool, menimbang bahwa praktik tersebut menuntut guru untuk belajar lebih dalam hal teknologi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran blanded learning berbasis media geschool dalam pembelajaran Ismuba di SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, teknik dalam penelitian menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode penelitian menggunakan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Sumber data dalam penelitian ini meliputi kepala sekolah, guru Akidah Akhlak, dan siswa-siswi SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan metode penelitian menggunakan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) bahwa belum siap sekolah dalam mempersiapkan pembelajaran online dan offline secara bersamaan sehingga tidak adanya efektivitas pembelajaran menggunakan model blended learning pada mata pelajaran Ismuba di SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta. (1) Analysis; Sekolah belum maksimal dalam menganalisis kebutuhan peserta didik karena hanya menggunakan kriteria ketuntasan minimal (kkm), serta guru belum menggunakan model dan strategi pembelajaran yang sesuai dan menarik. (2) Design; dihasilkan model pembelajaran blanded learning berbasis platform geshool yang tertuang di rencana pelaksanaan pembelajaran. (3) Development; Dihasilkan pengembangan model pembelajaran blended learning berbasis platform geshool yang tertuang di rencana pelaksanaan viii pembelajaran. (4) Implementation; Hasil observasi di lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran dilaksanakan tidak sesuai dengan perencanaan pembelajaran yaitu waktu yang digunakan adalah 25 menit 1 JP dalam 1 pekan sedangkan di dalam rencana pembelajaran dituliskan 2 JP dalam 1 pekan, karena realita pada kurikulum SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta mata pelajaran ismuba hanya diberikan 1 JP dalam 1 peretemuan. Kelebihan dari pembelajaran model based learning berbasis geschool adalah tidak ada batasan antara ruang dan waktu, dapat diajarkan dimana saja dan kapan saja, namun kekurangan dipelaksanaan pembelajaran guru tidak dapat secara efektif memantau peserta didik dan timbal balik dari peserta didik yang diberikan tidak maksimal sehingga guru tidak dapat mengetahui seberapa jauh pemahaman peserta didik secara individu, guru dapat melihat dari siswa-siswi menekan tombol pemahaman yang ada di geschool. (5) Evaluasi; Hasil yang didapatkan menunjukkan penggunaan model based learning berbasis geschool kurang efektif penggunaannya, rata-rata nilai yang didapatkan yaitu 49,66 menunjukkan kurang efektif. Sedangkan sebelum penggunaan metode based learning dihasilkan rata-rata 67,79 menunjukkan efektif. Pada pembelajaran metode based learning rata-rata hasil yang dicapai tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal (kkm) yaitu 75. Keterlibatan siswa dalam mengerjakan tes formatif tidak maksimal. Hasil penilaian sumatif didapatkan rata-rata 82.00 hasilnya lebih rendah dari pada peserta didik yang mengikuti pembelajaran ofline dengan rata-rata 90.0