Pengenalan Mufradat Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Bahasa Arab Anak Di Kelas B2 TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) Sapen Yogyakarta

Bahasa Arab merupakan bahasa asing yang terdengar di telinga anak usia dini. Karena bahasa Arab bukanlah bahasa pertama yang diajarkan oleh orang tua atau yang sering kita sebut dengan bahasa ibu, namun pengenalan Bahasa Arab pada anak usia dini dapat membawa dampak yang baik bagi anak. Dan di sebagian TK sudah mulai diajarkan. Adapun materi yang diajarkan hanyalah sebagai bentuk pengenalan bagi anak yang bertujuan untuk agar anak lebih siap menerima materi pembelajaran Bahasa Arab di tingkat selanjutnya. Penelitian ini memiliki tujuan untuk memaparkan bagaimana pembelajaran Bahasa Arab dengan cara pengenalan mufrodat yang dilaksanakan di TK ABA Sapen yogyakarta yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbicara Bahasa Arab anak usia 5-6 tahun. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yang menggunakan deskriptif analisis dengan mendiskripsikan seluruh bentuk tindakan dan juga fenomena yang dilakukan oleh subjek yang diteliti dalam proses pelaksanan pemberlajaran Bahasa Arab untuk anak. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah: Pertama, guru kelas B2 TK ABA Sapen Yogyakarta mengenalkan mufradat atau kosakata Bahasa Arab dengan cara demonstrasi dan bercakap-cakap serta menggunakan media visual agar materi pembelajaran maksimal dan guru mengetahui apakah anak mampu memahami atau tidak. Kedua, kelas B2 TK ABA Sapen terdapat 15 siswa. 11 dari 15 siswa tersebut sudah memahami, menghafal, dan mampu mengucapkan mufrodat atau kosakata Bahasa Arab yang telah diajarkan oleh guru. Seperti kosakata nama-nama benda, nama jari, anggota tubuh, anggota keluarga, perkenalan, dan lain sebagainya. Baik dalam bentuk nyanyian ataupun pelafalan kosakata saja. Ketiga, terdapat faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi dalam pembelajaran bahasa Arab pada anak usia dini yaitu, faktor pendukung seperti, adanya fasilitas ruang belajar yang memadai,guru yang kreatif dan kepala sekolah yang perhatian dalam proses pembelajaran. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu, kondisi anak yang tidak prima seperti menangis, mengganggu teman yang lain dan salah mengucapkan huruf-huruf arab yang memiliki kesamaan penyebuta