Keragaman SARA sekan-akan hanya men ciptakan konflik sosial yang berkepanjangan. SARA hanya menjadi kepentingan politik rezim kekuasaan. Bahkan, SARA juga menjadi semacam kepa njangan tangan politisi yang akan bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah, Pemilihan Legislatif serta Pemilihan Presiden. SARA dipahami sangat sempit hanya dalam ranah politik, yang meningkatkan identitas etnis, agama dan budaya masyarakat. SARA tidak dikelola sebagai kekuatan sosial yang memungkinkan terjadinya mutual understanding di antara warga negara yang beragam. Praktek Pendidikan multicultural diharapkan mampu menciptakan kondisi yang lebih baik dalam membangun mutual understanding atas adanya keragaman SARA yang terjadi di perguruan tinggi (termasuk PTM). Teo...