Memilih Pertemanan Dalam Alquran (Analisis Penafsiran Kata Khalīlā Menurut M. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al-Mishbāh)

Di era Milenial sekarang, banyak remaja yang salah langkah dalam memilih lingkaran pertemanan, akibatnya banyak kasus kriminal seperti overdosis obat, alkoholisme akut, paparan HIV/AIDS, dan kehamilan di luar nikah yang berakibat dalam aborsi ilegal. Oleh karena itu, cara terbaik untuk mencegah remaja dari tindakan negatif tersebut adalah berhati-hati dan selektif dalam memilih lingkaran pertemanannya, terutama melihat pergaulan teman di sekitarnya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengetahui Hakikat Pertemanan dalam Alquran, kemudian Mengetahui implementasi dalam memilih pertemanan menurut pandangan Muhammad Quraish Shihab, dan Mengetahui tafsir kata Khalīlā dari pandangan Muhammad Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbāh. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian ini juga menggunakan metode library research atau studi kepustakaan dengan pendekatan analisis data dan metodologi penafsiran yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah metode maudhui. Dalam Alquran kata Khalīlā diulang sebanyak enam kali yang artinya kekasih, teman dan teman dekat. Kata khalil sendiri merupakan kata yang lebih menekankan pada persahabatan yang di dalamnya terdapat cinta dan kasih sayang yang berlandaskan kepada agama. Dari tafsir ayat-ayat yang berkaitan dengan kata Khalīlā dalam perspektif Quraish Shihab, bahwa ciri-ciri teman yang dikatakan Khalil meliputi persahabatan yang dilandasi ketakwaan dan ketaatan kepada Allah, persahabatan yang saling mencintai, saling mengenal dan saling memahami situasi dan kondisi temannya seperti kecintaan Nabi Ibrahim kepada Allah SWT dan kecintaan para Sahabat kepada Rasulullah SAW